Atap & Lantai

5 Teknik Pembuatan Keramik beserta Contoh Kerajinannya

Media
30 Jun 2022

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Seperti apakah teknik pembuatan keramik yang digunakan untuk menghasilkan material dengan daya tahan bagus dan terlihat menarik? Ini menjadi pertanyaan banyak orang ketika melihat keramik yang banyak digunakan untuk melapisi lantai, dinding, kamar mandi, ataupun anak tangga. Akibat penggunaannya yang sudah lumrah ini, lantas tidak heran jika ada yang ingin mencari tahu teknik pembuatannya termasuk Anda.

Agar tidak semakin penasaran, Anda dapat menyimak informasi mengenai cara atau teknik pembuatan keramik berikut ini. Dapatkan juga pengetahuan lainnya seputar keramik di sini.

Baca juga: 9 Jenis Keramik yang Paling Sering Digunakan pada Bangunan 

Mengenal Teknik Pembuatan Keramik

Salah satu fakta unik yang harus Anda ketahui, bahan utama yang digunakan untuk pembuatan keramik dan prosesnya secara umum tidak banyak mengalami perubahan. Bahkan setelah berabad-abad ditemukan. Semua keramik dibuat menggunakan bahan alami yang diekstraksi dari bumi, kemudian dibentuk menjadi ubin keramik yang umum dijumpai. Setelah itu mengalami proses pembakaran menggunakan suhu yang sangat tinggi. Proses inilah yang dapat menghasilkan keramik.

Baca juga: 12 Ciri-Ciri Keramik yang Berkualitas Serta Cara Memilihnya

Secara umum, ada beberapa teknik pembuatan keramik yang digunakan pengrajin. Beberapa di antaranya seperti:

1. Teknik Lempeng

Teknik ini juga dikenal dengan nama slabing. Pengrajin akan membuat lempengan tanah liat yang digilas dengan roller kayu. Setelah mendapatkan ketebalan yang rata, lempengan bisa diukur dan dipotong sesuai kebutuhan. Sebagai sentuhan akhir hiasan akan ditambahkan.


2. Teknik Pinching

Pada teknik ini, pengrajin akan langsung menggunakan tangannya untuk memijat keramik hingga mendapatkan bentuk yang diinginkan. Hasilnya berupa kerajinan tanah liat yang padat dan tidak mudah mengelupas, membuatnya bisa bertahan sangat lama.

3. Teknik Pilin

Teknik juga langsung menggunakan kedua tangan pengrajin. Tanah liat akan dipilin seperti tali. Hasil pilinan bisa dibentuk menjadi lingkaran atau bentuk lainnya.

4. Teknik Putar

Teknik akan memanfaatkan subak pelarik atau alat putar. Ambil segumpal tanah liat, letakan di atas meja putar. Selama tanah liat diputar, pengrajin akan menekannya serta membentuknya hingga mendapatkan bentuk silindris atau bentuk yang diinginkan.

5. Teknik Press

Pada teknik ini, Anda akan menggunakan cetakan. Tekan tanah liat hingga serupa dengan bentuk cetakan. Bentuk cetakan bisa memiliki beragam bentuk. Jika tanah liat sudah masuk ke dalam cetakan, maka bahan ini siap menuju proses selanjutnya.

Tahapan selanjutnya yang akan dilewati oleh keramik adalah pemanasan atau pembakaran menggunakan suhu tinggi. Pada pembakaran tahap pertama, keramik yang sudah kering akan menuju tungku pembakaran. Suhu yang digunakan yaitu 700°C hingga 1.000°C. Lama waktu pembakaran sekiranya 9 jam. Setelah selesai, keramik dibiarkan hingga suhu tungku mencapai 0°C. Proses ini bisa memakan waktu hingga 2 hari 2 malam.

Setelah itu, pengrajin bisa menambahkan ornamen yang diinginkan. Keramik kembali dibakar pada suhu 1.220°C selama 10 jam. Setelah suhunya turun menjadi suhu ruangan, barulah keramik bisa dipasarkan.

6. Teknik Cor / Tuang

Teknik cor atau tuang digunakan dalam membuat gerabah dengan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini umumnya terbuat dari gips, karena dapat menyerap air lebih cepat sehingga mudah untuk kering. 

Baca juga: 9 Jenis Keramik yang Paling Sering Dipakai pada Bangunan

Tahap-tahap Proses Pembuatan Keramik

Ada beberapa tahapan proses yang dilakukan unutk membuat suatu keramik yaitu:

1. Pengolahan bahan

Tujuan pengolahanan adalah untuk megnolah bahan baku dari material yang belum siap pakai menjadi bahan keramik plastik yang siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah atau kering, baik secara manual atau masinal. 

  • Pengurangan ukuran butir
  • Penyaringan
  • Pencampuran dan pengadukan
  • Pengurangan kadar air
  • Pengulian

2. Pembentukan

Tahap ini adalah tahap proses mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang diinginkan. Terdapat tiga teknik utama dalam membentuk benda keramik, yaitu:

  • Pembentukan tangan langsung (handbuilding)
  • Teknik putar (throwing)
  • Teknik cetak (castin)

3. Pengeringan

Setelah keramik sudah dibentuk, maka tahap berikutnya adalah pengeringan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik.

4. Pembakaran

Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik, di mana proses ini merubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan sebuah tungku dengan suhu tinggi.

5. Pengglasiran

Pengglasiran merupakan tahap sebelum dilakukannya pembakaran glasir. Keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, dan disemprot. Glasir berfungsi untuk menambah keindahan, agar lebih kedap air dan menambahkan efek-efek tertentu.

6. Pendekorasian

Pendekorasian berfungsi untuk mempercantik keramik yang sudah dibuat, terdapat beberapa teknik dekorasi keramik diantaranya.
 
  • Dekorasi ukir.
  • Dekorasi toreh.
  • Dekorasi melubangi.
  • Dekorasi cap atau stempelan.
  • Dekorasi tempel.
  • Dekorasi lukis.
  • Dekorasi sablon.
  • Dekorasi stiker

Contoh Produk Kerajinan dari Bahan Keramik

Kerajinan dari bahan keramik tidak pernah kehilangan peminatnya dan selalu memiliki penggemar karena memiliki daya tarik tersendiri. Banyak sekali produk yang dihasilkan, mulai dari peralatan rumah tangga hingga elemen dekorasi, seperti:

  • Vas bunga keramik
  • Gelas
  • Piring
  • Gelas hias
  • Jam keramik
  • Guci
  • Piring hias

Produk dari keramik juga memiliki nilai seni dan dijual dengan harga yang relatif tinggi. Oleh karena itu, cocok bagi para kolektor. 

Jenis Ubin Keramik

Keindahan, daya tahan, kepraktisan, dan serba guna adalah beberapa hal yang bisa mendeskripsikan sebuah keramik. Anda bisa dengan mudah menemuinya di dapur, ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi hingga garasi kendaraan. Hal ini menunjukkan bahwa Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu di rumah dengan material ini.

Memahami bagaimana keramik bisa mendapatkan bentuk akhirnya mampu memberi Anda pengetahuan tentang material ini. Hal ini menjadikan informasi tersebut untuk dapat menggunakan keramik dengan lebih baik lagi. 

Salah satunya memahami dan mengevaluasi aspek kinerjanya. Anda akan menemukan mengapa beberapa produk keramik lebih mudah dibersihkan daripada yang lain, atau mengapa beberapa lebih tahan lama dan kuat.

Selain itu, dengan informasi tersebut maka Anda bisa menjadi konsumen yang lebih baik. Hal ini dapat mempermudah dalam menentukan nilai keramik sehingga bisa merancang pembiayaan mengenai renovasi atau pembuatan rumah baru jika diperlukan.

Baca juga: 5 Tips Memilih Keramik Tangga yang Aman dan Menarik

Anda harus tahu bahwa ada 2 jenis ubin keramik, yaitu yang berlapis kaca atau glazed dan tanpa kaca atau un-glazed.

1. Ubin Keramik Berlapis Kaca 

Pada keramik berlapis kaca, Anda akan melihat 2 lapisan. Bagian tubuh ubin (bisque), lalu lapisan di atasnya berbentuk glazed. Ubin berlapis kaca ini memiliki permukaan keras yang tidak berpori dan kedap air. Selain itu juga tahan noda dibandingkan ubin yang tidak memiliki glazed.

1. Ubin Keramik Tanpa Kaca

Keramik tanpa glazed mampu memberikan kesan keindahan yang berbeda pada bagian rumah. Keramik ini memiliki warna solid dan tidak memiliki lapisan kaca di atasnya. Tanpa adanya aplikasi permukaan tambahan membuatnya lebih padat dan tahan lama daripada ubin berlapis kaca. Sehingga lebih cocok untuk aplikasi interior dan eksterior di mana daya tahan menjadi perhatian utama Anda.

Untuk membuat dua jenis keramik ini, maka proses yang dilalui berbentuk seperti berikut ini.

  1. Pengumpulan Bahan Organik
  2. Mengubah Lumpur menjadi Pasir Halus
  3. Membentuk Keramik
  4. Pengaplikasian Glazed
  5. Pembakaran pada Suhu Tinggi


Kesimpulan

Itulah informasi teknik pembuatan keramik yang ternyata cukup kompleks. Setelah mendapatkan informasi tersebut, maka Anda bisa menemukan keramik yang lebih tepat untuk hunian Anda.

Agar bisa mendapatkan keramik yang lebih rekat dan tertata dengan sempurna, gunakanlah semen instan siap pakai dari campuran semen, additif, filler, serta agregat pasir silika yaitu IM Grout Drymix Floor Screed F100.

Tambahkan air untuk mulai menggunakannya dengan praktis. Nat ini tahan terhadap abrasi, memiliki kemampuan untuk menjaga konsistensi campuran, tahan terhadap beban, hingga pengaplikasian yang mudah di permukaan lantai beton maupun permukaan tanah yang sudah dipadatkan. 

Tunggu apalagi? Dapatkan produk ini sekarang juga di website Klopmart. Cek harganya dan langsung borong untuk membantu Anda menghias rumah. Semoga informasi mengenai teknik pembuatan keramik ini dapat membantu Anda.

Inspirasi Lainnya

8 Rekomendasi Merk Sepatu Safety Terbaik Penunjang Keselamatan Kerja

Alat Safety

8 Rekomendasi Merk Sepatu Safety Terbaik Penunjang Keselamatan Kerja

Selengkapnya
8 Jenis Sepatu Safety dan Fungsinya untuk K3

Alat Safety

8 Jenis Sepatu Safety dan Fungsinya untuk K3

Selengkapnya
7 Inspirasi Desain Mural Dinding Kamar, Makin Betah Rebahan!

Cat dan Kimia

7 Inspirasi Desain Mural Dinding Kamar, Makin Betah Rebahan!

Selengkapnya