Cari Tahu Penyebab Lantai Retak
Table Of Contents
Lantai yang retak kerap menimbulkan ketidaknyamanan tersendiri. Selain tak sedap dipandang, keretakan pada lantai juga dapat menimbulkan bahaya bila terinjak karena dapat melukai. Oleh karena itu, Anda perlu segera melakukan penggantian lantai sebelum menimbulkan risiko yang lebih besar.
Namun sebelum menggantinya, Anda harus lebih dulu tahu penyebab lantai retak. Lantai yang retak juga sangat mungkin terjadi sebagai akibat dari adanya permasalahan utama lainnya seperti penurunan permukaan tanah atau terlalu sering menerima getaran yang cukup besar. Kondisi ini tentu harus diatasi terlebih dahulu agar ke depannya risiko lantai kembali retak dapat diminimalkan.
Penyebab Lantai Retak
Jadi, kenapa lantai rumah retak? Ada beberapa penyebab lantai pecah atau retak, seperti:
1. Terkena Benturan Keras
Penyebab keramik pecah yang pertama adalah karena terkena benturan keras dari atas. Risiko ini relatif kecil, tetapi mungkin terjadi. Seperti misal adalah lantai yang tertimpa benda-benda berat (kejatuhan benda berat dari atas). Kondisi ini biasanya juga dipengaruhi karena struktur bagian bawah lantai juga mengalami penurunan kualitas sehingga memicu lebih rentannya lantai retak jika mendapat tekanan dari atas.
2. Pembebanan Berlebih yang Tidak Seimbang
Pembebanan yang berlebih dapat membuat lantai keramik retak. Adapun yang dimaksud pembebanan berlebih adalah pada salah satu sisi keramik saja sehingga menyebabkan sisi keramik lainnya terungkit. Jika sudah begitu, maka lantai pun lebih mudah retak.
Baca Juga: 10 Jenis Lantai Rumah yang Menarik
3. Perubahan Suhu Ekstrem
Perubahan suhu yang ekstrem juga dapat menyebabkan retak pada lantai. Kondisi ini cukup banyak ditemui pada ruangan yang biasanya panas, lalu dipasang AC yang disetel dengan suhu rendah dalam jangka waktu panjang atau sering. Lantai biasanya akan lebih dulu mengalami popping karena perekat mengalami penyusutan sebelum retak. Hal ini pun lebih banyak terjadi di area outdoor dan bahan lantai (keramik) berkualitas rendah.
4. Penurunan Permukaan Tanah
Ketidakstabilan kondisi tanah berpengaruh cukup besar terhadap potensi popping dan dapat menjadi penyebab lantai keramik retak. Pengambilan air tanah secara berlebihan juga akan memicu tingginya risiko ini. Oleh karena itu, memilih area untuk membangun properti juga sangat perlu memperhatikan aspek ini agar meminimalkan berbagai risiko pengeluaran cost tinggi untuk perbaikan ke depannya.
5. Pengaplikasian Perekat Tidak Merata
Pengaplikasian perekat yang tak merata adalah penyebab lantai menjadi pecah lainnya yang juga kerap terjadi. Tidak ratanya pengaplikasian perekat akan menyebabkan adanya bagian bawah lantai yang kosong dan memerangkap udara. Udara yang terperangkap itu pun akan mengalami pemuaian sehingga akan terus mendorong lantai keramik ke atas. Di samping itu, adanya pori-pori yang memungkinkan air masuk ke dalam rongga tersebut juga akan menyebabkan lembab sampai berjamur.
6. Getaran Hebat
Lantai yang retak juga dapat dikarenakan getaran hebat. Hal ini tak cuma disebabkan oleh bencana alam. Rumah yang berada di pinggir jalan raya dengan intensitas kendaraan berlalu lalang yang tinggi juga cenderung mengalami potensi lantai popping dan retak karena getaran yang dihasilkan oleh mobilisasi kendaraan tersebut.
7. Kualitas Acian yang Buruk
Salah satu penyebab acian lantai retak adalah kualitas bahan atau teknik pengacian yang kurang tepat. Jika campuran semen terlalu kental, tidak merata, atau tidak menggunakan bahan tambahan perekat, maka lapisan acian akan mudah mengalami retak rambut. Retakan ini mungkin tampak sepele di awal, tapi lama-kelamaan bisa berkembang lebih besar dan merusak estetika serta kekuatan permukaan lantai.
8. Lantai Simen Retak Akibat Penyusutan
Lantai simen atau lantai semen polos bisa retak karena penyusutan material saat proses pengeringan. Proses pengeringan yang terlalu cepat, misalnya karena terkena sinar matahari langsung atau angin kencang. akan membuat permukaan lantai simen retak dengan pola tak beraturan. Hal ini kerap terjadi pada lantai semen di area carport atau halaman belakang rumah.
Baca Juga: 3 Macam-Macam Plat Lantai (Floor Plate)
9. Kesalahan dalam Pemasangan Keramik dan Adukan Semen
Proses pemasangan keramik saat adukan semen dan pasir yang tidak sesuai standar juga menjadi penyebab umum lantai retak. Kesalahan seperti terlalu tipisnya lapisan adukan semen, tidak diratakannya permukaan sebelum pemasangan, hingga tidak dilakukan proses pemadatan atau perataan dengan benar, dapat menyebabkan rongga udara terbentuk di bawah keramik. Rongga ini menjadi titik lemah yang mudah pecah saat mendapat tekanan atau perubahan suhu.
5 Cara Mencegah Lantai Retak
Berikut cara mencegah lantai retak yang bisa Anda terapkan, baik saat pembangunan rumah baru agar Anda tidak segera mengganti keramik setelah membangun rumah:
1. Gunakan Material Berkualitas
Langkah awal yang penting adalah memilih material bangunan, seperti keramik, semen, pasir, dan perekat lantai yang berkualitas. Material yang baik akan memberikan daya tahan yang lebih lama dan mencegah retaknya lantai akibat tekanan atau perubahan suhu. Pastikan juga menggunakan semen yang sesuai dengan jenis lantai dan kebutuhan area (indoor atau outdoor).
2. Pastikan Permukaan Tanah Stabil
Sebelum proses pengecoran atau pemasangan lantai dimulai, pastikan permukaan tanah telah dipadatkan dengan baik dan tidak mudah tenggelam ke dalam tanah. Proses dinamis ini membantu partikel dan agregat saling terkunci satu sama lain, sehingga menciptakan lapisan dasar yang kokoh dan mengurangi risiko lantai mengalami retakan akibat penurunan tanah.
3. Aplikasikan Adukan Semen Secara Merata
Kesalahan dalam pemasangan keramik dan adukan semen seringkali menyebabkan rongga udara di bawah lantai. Untuk mencegah hal ini, pastikan adukan semen atau perekat diaplikasikan secara merata dan padat di seluruh permukaan. Hindari area kosong yang bisa menyebabkan popping dan retak di kemudian hari.
4. Berikan Celah Ekspansi untuk Perubahan Suhu
Perubahan suhu ekstrem bisa membuat lantai mengalami pemuaian dan penyusutan. Oleh karena itu, sangat disarankan memberikan celah ekspansi (expansion joint) saat memasang keramik atau lantai semen, terutama di area luar ruangan. Celah ini akan menyerap pergerakan termal dan mencegah retak akibat tekanan suhu.
Baca Juga: 10 Penyebab Lantai Keramik Meledak
5. Hindari Beban Berat Tak Merata
Jangan meletakkan beban berat seperti lemari besar, brankas, atau mesin di satu titik lantai tanpa penyebaran beban yang seimbang. Pastikan beban berat memiliki pondasi atau tatakan yang sesuai, agar tidak membuat sisi tertentu pada lantai tertekan berlebihan dan menyebabkan keretakan.
Kesimpulan
Mengetahui apa saja faktor penyebab lantai keramik pecah akan membantu Anda untuk menyelesaikan permasalahan dengan tepat, tidak sekadar mengganti lantai. Bila Anda hanya terus-menerus mengganti lantai tanpa mengatasi permasalahan utamanya, tentu biaya yang dikeluarkan jadi lebih besar, bukan?
Selain itu, perhatikan pula kualitas lantai yang akan digunakan. Beberapa jenis lantai dibuat dengan spesifikasi tertentu menyesuaikan kondisi pengaplikasiannya. Karena itu, pastikan Anda selalu memilih lantai berkualitas tinggi seperti yang ada di Klopmart untuk mengantisipasi risiko lantai retak.

Klopmart
KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.Inspirasi Lainnya


