Konstruksi

Yuk Ketahui Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Taman Vertikal

Media
19 Nov 2021

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Saat ini, hunian khususnya di kota-kota besar baik yang berada di permukaan tanah maupun yang berada di atas permukaan tanah, memiliki lahan kosong yang sangat terbatas. Tidak seperti zaman dulu saat pekarangan rumah bisa dipakai untuk menanam pohon mangga, pohon belimbing, dan sebagainya.

Taman Vertikal: Konsep Desain Lanskap untuk Kehijauan Kreatif di Dalam dan Luar Ruangan

Taman vertikal atau vertical garden adalah konsep desain lanskap dimana tanaman ditanam secara vertikal, baik di dinding, pagar, atau struktur vertikal lainnya, sebagai alternatif dari tanaman yang ditanam di tanah.

Taman vertikal memungkinkan penanaman tanaman secara kreatif dalam ruang terbatas dan menciptakan tampilan hijau yang menarik, baik di dalam maupun di luar ruangan.

Apabila saat ini Anda sedang mencari berbagai bahan bangunan untuk membuat taman vertikal ataupun perlengkapan rumahan, dapatkan diskon yang menarik untuk berbagai pilihan produk Anda hanya di Klopmart.

Jenis-Jenis Vertical Garden

Jenis-jenis taman vertikal dapat bervariasi tergantung pada metode penanaman, bahan konstruksi, dan desainnya. Berikut adalah beberapa jenis taman vertikal yang umum:

1. Taman Vertikal Berbasis Rak

Tanaman ditanam dalam wadah atau pot yang ditempatkan pada rak horizontal yang dipasang pada dinding atau struktur vertikal. Rak dapat disusun secara artistik untuk menciptakan pola yang menarik.

2. Sistem Modular Panel Vertikal

Sistem ini melibatkan penggunaan panel modular yang dapat diisi dengan tanaman. Panel-panel ini dapat dipasang dan diubah posisinya sesuai dengan keinginan, menciptakan desain yang fleksibel dan mudah diatur.

3. Taman Vertikal Hidroponik

Tanaman ditanam tanpa menggunakan tanah, melainkan dalam media hidroponik yang memberikan nutrisi dan air secara langsung. Sistem hidroponik dapat digunakan pada taman vertikal untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman.

4. Sistem Tas Tanam Vertikal

Tas atau kantong tanam terbuat dari bahan yang tahan air dan tergantung di dinding atau pagar. Setiap kantong menampung tanah dan tanaman, menciptakan tampilan vertikal yang menarik.

Baca juga: 6 Inspirasi Desain Taman Lorong Samping Rumah

5. Taman Vertikal Kabel atau Jala

Tanaman ditanam pada panel kabel atau jala yang dipasang pada dinding. Akar tanaman dapat tumbuh melalui jala, menciptakan efek visual yang unik.

6. Taman Vertikal Dengan Modul Pot

Pot-pot ditempatkan pada modul vertikal yang dihubungkan satu sama lain. Sistem ini memungkinkan penataan ulang pot-pot tanaman untuk menciptakan desain yang berbeda.

7. Taman Vertikal Dinding Hidroponik

Dinding vertikal dirancang khusus untuk menampung tanaman hidroponik. Sistem ini sering digunakan di dalam ruangan dan memberikan kesan futuristik dan modern.

8. Taman Vertikal Alami (Bio-wall)

Tanaman ditanam pada substrat alami seperti lumut, serat kelapa, atau serbuk kayu. Bio-wall menciptakan tampilan alami dan ramah lingkungan.

Taman vertikal tidak hanya memberikan nilai estetika, tetapi juga dapat membantu meningkatkan kualitas udara, mengurangi panas, dan memberikan ruang hijau dalam lingkungan yang terbatas.

Jenis taman vertikal yang dipilih dapat disesuaikan dengan preferensi desain, jenis tanaman yang diinginkan, dan kondisi lingkungan tempat taman vertikal akan dibangun.

Baca juga: 15 Desain Taman Batu Koral agar Rumah Nampak Alami

Apa Sih Kelebihan Vertical Garden?

Sebenarnya ada banyak kelebihan dari Taman Vertikal ini. Mari kita bahas beberapa kelebihannya:

1. Estetika dan Penyegaran Visual

Taman vertikal memberikan elemen estetika dan keindahan visual yang unik di berbagai ruang, baik di dalam ruangan maupun di luar. Tampilan vertikal tanaman menciptakan nuansa alam dan kehidupan hijau yang menyegarkan.

2. Pemanfaatan Ruang yang Efisien

Taman vertikal memungkinkan pemanfaatan ruang secara efisien, terutama di area lahan yang terbatas seperti perkotaan. Dinding, pagar, atau struktur vertikal lainnya dapat diubah menjadi ruang tumbuh yang produktif.

Baca juga6 Ide Pemanfaatan Lahan Sempit di pekarangan Rumah

3. Penyerapan Panas dan Pengurangan Panas

Menanam tanaman pada vertical garden dapat membantu mengurangi panas di sekitarnya. Proses fotosintesis dan penguapan air dari daun tanaman dapat memberikan efek pendinginan pada lingkungan sekitar, membuatnya lebih nyaman.

4. Peningkatan Kualitas Udara

Tanaman pada taman vertikal berperan dalam membersihkan udara dengan menyerap polutan dan memperbaiki kualitas udara di sekitarnya. Hal ini dapat memberikan manfaat kesehatan bagi penghuni ruangan atau lingkungan tersebut.

5. Pemeliharaan Tanaman yang Lebih Mudah

Dengan desain yang terstruktur, irigasi yang baik, dan penggunaan media tanam yang tepat, pemeliharaan taman vertikal bisa lebih mudah dibandingkan dengan taman horizontal. Perawatan seperti penyiraman dan pemangkasan dapat dilakukan dengan lebih efisien.

Lalu Apa Kekurangan Vertical Garden?

Jika kita hanya membahas kelebihannya, sepertinya kurang adil. Kita perlu juga membahas kekurangannya supaya seimbang dan adil.

1. Perlu Biaya dan Perencanaan yang Matang

Memerlukan perencanaan yang baik, jika penyusunannya asal saja maka akan terlihat berantakan dan malahan mengganggu keindahan rumah Anda.

Biaya yang diperlukan untuk membangun taman vertikal lebih tinggi dibandingkan taman horizontal atau taman konvensional. Penyebabnya ada di poin berikutnya.

2. Perlu perlakuan Khusus

Memerlukan perangkat khusus. Perangkat khusus seperti kerangka penyangga, sistem irigasi, maupun sistem penyiraman diperlukan untuk merawat tanaman dalam Taman Vertikal Anda. Saat ini banyak ide untuk menekan biaya dengan mendaur ulang botol plastic dan pipa PVC menjadi wadah media tanamnya. Walaupun begitu, biayanya belum bisa lebih murah dari taman konvensional.

3. Butuh Keterampilan Tertentu

Memerlukan keahlian khusus. Anda perlu belajar mengenai sistem bercocoktanam di Taman Vertikal. Apalagi yang menggunakan sistem hidroponik, perlu waktu untuk mempelajarinya, karena tingkat keasaman (pH) air sebagai bahan utama perlu dijaga.

4. Harus Komitmen

Perlu komitmen dari Anda untuk merawatnya, kalau tidak taman vertikal akan cepat kering ataupun layu. Seperti semua taman pada umumnya, perlu komitmen dari Anda untuk mempelajari sistemnya, cara bercocoktanam yang sesuai jenis tanamannya dan komitmen untuk merawatnya. Taman Vertikal lebih cepat kering jika sistem irigasinya terhenti. Cepat layu jika terlalu banyak air yang digunakan.

Baca juga: 13 Desain Gazebo yang Modern dan Cocok untuk Bersantai

Tips Membuat Taman Vertikal yang Menarik

Membuat taman vertikal di rumah bisa menjadi proyek yang menarik dan mempercantik lingkungan. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat taman vertikal yang sukses:

1. Pemilihan Lokasi yang Tepat

Tentukan lokasi yang mendapatkan cukup cahaya matahari. Sebagian besar tanaman membutuhkan cahaya yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Jika memungkinkan, pilih area yang mendapatkan paparan sinar matahari sepanjang hari atau minimal beberapa jam setiap hari.

2. Pemilihan Tanaman yang Tepat

Pilih tanaman yang sesuai dengan kondisi cahaya dan iklim di lokasi Anda. Beberapa tanaman lebih cocok untuk taman vertikal daripada yang lain. Tanaman dengan akar dangkal dan pertumbuhan kompak biasanya lebih cocok.

3. Struktur Penyangga yang Kokoh

Pastikan struktur penyangga taman vertikal Anda kokoh dan stabil. Ini bisa berupa rak kayu, panel logam, atau struktur khusus yang dirancang untuk taman vertikal. Pastikan struktur tersebut dapat menahan beban tanaman dan media tanam.

4. Media Tanam yang Baik

Gunakan media tanam yang ringan dan memiliki kemampuan retensi air yang baik. Banyak campuran tanah komersial tersedia di pasaran yang dirancang khusus untuk taman vertikal. Pastikan media tanam tersebut memiliki drainase yang baik.

5. Sistem Irigasi yang Efisien

Pertimbangkan penggunaan sistem irigasi yang efisien, seperti drip irrigation atau sistem penyiraman otomatis. Ini membantu memastikan bahwa tanaman menerima air yang cukup tanpa kelebihan.

6. Perawatan Rutin

Lakukan perawatan rutin, termasuk pemangkasan tanaman jika diperlukan, pemupukan sesuai kebutuhan, dan pemantauan terhadap tanda-tanda penyakit atau hama. Tanaman yang sehat akan membuat taman vertikal tetap indah.

7. Variasi dalam Desain

Jangan ragu untuk bereksperimen dengan desain taman vertikal Anda. Gabungkan tanaman dengan warna, tekstur, dan bentuk yang berbeda untuk menciptakan tampilan yang menarik. Pertimbangkan penggunaan pot gantung, panel kayu yang berpola, atau elemen dekoratif lainnya.

Baca juga: 13 Desain Lorong Samping Rumah yang Unik

8. Perhatikan Drainase

Pastikan sistem drainase yang baik untuk mencegah terjadinya genangan air yang dapat merusak akar tanaman. Ini penting untuk menjaga kesehatan tanaman dan menghindari masalah terkait air.

9. Kreativitas Dalam Wadah

Gunakan wadah atau pot dengan berbagai ukuran dan bentuk untuk menambah dimensi visual. Wadah yang kreatif dapat menjadi elemen dekoratif tambahan pada taman vertikal Anda.

Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, Anda dapat membuat taman vertikal yang indah dan fungsional di rumah Anda.

Apabilan Anda membutuhkan alat dan bahan bangunan untuk membuat vertical garden, segera mampir ke Klopmart yang mana menyediakan berbagai keperluan material bangunan.

Kini Anda berkesempatan mendapatkan harga distributor untuk berbagai pilihan produk Anda ketika membeli di Klopmart. Segera kunjungi kami sekarang juga.

Demikianlah penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan vertical garden sekaligus tips pembuatannya. Selamat mencoba.

Inspirasi Lainnya

Contoh RAB Tandon Air dari Beton dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Saniter

Contoh RAB Tandon Air dari Beton dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Selengkapnya
Cara Membuat Menara Tandon Air dari Baja Ringan

Saniter

Cara Membuat Menara Tandon Air dari Baja Ringan

Selengkapnya
Konstruksi Menara Tandon Air: Cara Membuatnya dari Besi Siku dan Beton

Konstruksi

Konstruksi Menara Tandon Air: Cara Membuatnya dari Besi Siku dan Beton

Selengkapnya