Cendekiawan Michel Foucault pernah menyatakan bahwa ruang kelas modern tidak jauh beda dari penjara. Ya, penjara! Karena ruang kelas itu berbentuk persegi yang membosankan, bersuasana otoriter, dilengkapi jendela yang biasanya kecil dan dinding berwarna kusam.
Apakah mengagetkan bila murid-murid jadi kesulitan belajar dalam suasana ini? Sudah banyak jumlah penelitian yang mengungkapkan dampak-dampak tata ruangan kepada efisiensi pembelajaran. Mari kita simak beberapa cara menghias kelas sedemikian rupa, agar ruang belajar memberikan suasana yang lebih bebas, hingga akhirnya bisa mendorong para murid nyaman belajar.
Sebelum menghias kelas, harus kenal dulu, target audience-nya. Murid-murid di kelompok kelas berbeda akan lebih menyukai jenis hiasan berbeda. Misalnya, murid-murid kelas TK sampai SD mungkin lebih menggemari hiasan yang berwarna-warni, atau bertema tayangan/film populer. Murid-murid kelas SMP-SMA mungkin lebih menggemari bukan sekadar hiasan cantik, melainkan hiasan yang berfungsi. Seperti peta dunia atau gambar-gambar binatang yang dipelajari di kelas biologi.
Juga harus dipikir matang-matang dampak hiasan di kelas. Bisakah murid-murid memakai hiasan tersebut untuk mencontek? Apakah meletakkan hiasan di dinding melanggar aturan sekolah? Aturan sekolah tentang hal-hal tersebut sebaiknya dipelajari sebelum memulai proyek menghias kelas. Cara menghias kelas yang benar adalah pertama menghormati aturan sekolah, kalau tidak, hiasan yang sudah susah-susah dibuat malah dibuang oleh para pembersih...
Setelah itu, mari kita kumpulkan beberapa barang pokok perhiasan, seperti gunting, selotip, bermacam-macam kertas, lem, penggaris, glitter, spidol dan seterusnya. Bermacam-macam kertas itu penting - kardus, kertas origami, kertas karton, dan lain lain, semuanya memiliki cara pakai masing-masing. Semua ini dapat dibeli di Klopmart dengan harga kompetitif!
Langkah terakhir adalah lakukan proses cara menghias kelas secara bersama seluruh warga kelas tersebut. Proses dekorasi kelas adalah kesempatan bukan sekadar menghias, tetapi juga sebagai aktivitas yang membuat murid-murid lebih mudah berteman dengan satu sama lain. Juga jadi kesempatan untuk mengekspresikan diri sendiri, dan membuat suasana kelas lebih personal dan menyerupai rumah. Nah, karena murid-murid cenderung anak-anak muda yang bingung. Tugas guru lah yang memberikan contoh dan nasehat penghiasan kelas. Sekaligus, memastikan bahwa hiasan mereka tidak keluar dari batas aturan sekolah, dan juga memastikan bahwa hasil karya mereka layak dilihat, tidak justru membuat kelas lebih kusam atau kotor.
Usulan kami adalah untuk memberikan tema hiasan kepada murid murid, supaya hiasan terlihat konsisten dan tidak saling tabrak warna. Tema dapat bermacam-macam, dari pemilihan color palette yang terang atau color palette yang redup, atau memilih hiasan bertema hollywood, bertema Mesir, dan seterusnya. Yang penting, merasa punya kuasa pilih.
Tetapi, bagaimana mempraktekan cara menghias kelas? Ada banyak cara menghias kelas, dari membuat gambar-gambar untuk dipajang di dinding dengan selotip atau removable glue, sampai membuat pohon dari karton yang dipajang di dinding, terus dihiasi dengan gambar murid-murid, sampai memasang atlas, diagram biologi, formula matematika, dan seterusnya - semua tergantung ke umur murid.
Berikut adalah beberapa ide untuk cara menghias kelas, supaya kelihatan lebih terang dan hangat.
Semua materi-materi yang digunakan di nasehat diatas dapat dibeli dengan harga kompetitif di Klopmart. Semoga usahamu untuk menghias kelas berhasil, dan mudah-mudahan murid-mu dapat motivasi baru untuk meraih nilai dan mimpi yang lebih tinggi!