Rumus Campuran Beton Rasio, K225, dan K300 Manual
Table Of Contents
Kontraktor wajib mengetahui rumus campuran beton yang tepat sebelum mulai membangun pondasi bangunannya. Beton yang kuat terbuat dari bahan-bahan dengan rasio yang tepat, alias tidak lebih dan tidak kurang. Salah menakarnya bisa berakibat konstruksi beton yang kurang kuat, bahkan bisa mempengaruhi struktur bangunannya.
Beton adalah bahan utama dalam pembuatan pondasi bangunan, yang nantinya akan membuat bangunan tersebut kokoh dan tidak mudah runtuh. Pondasi rumah idaman bagi banyak orang tentunya tidak hanya kuat, tapi juga tahan lama hingga beberapa tahun. Agar bisa membuat pondasi yang kuat, mereka harus memperhatikan rasio material bangunan yang digunakan untuk pembuatan beton.
Rumus Campuran Beton yang Umum Digunakan
Campuran beton terbuat dari material semen, pasir, dan batu kerikil yang kemudian dicampur dengan air. Rumus campuran beton ini sebenarnya ditentukan dari jenis konstruksi dan rancangan bangunannya, tapi ada tiga rasio yang umum digunakan oleh kontraktor. Rasio atau perbandingan campuran material yang tepat akan mampu menahan tekanan bangunan yang semakin kuat.
Beberapa rasio beton tersebut adalah 1:2:3, K-225, dan K-300 memiliki ketahanan yang sama tapi berbeda dalam pengukurannya. Berikut cara menghitung campuran beton yang perlu Anda ketahui:
1. Rasio Beton 1:2:3
Ini adalah rumus campuran beton yang sederhana dan sering ditemukan dalam tips membangun bangunan. Perbandingannya adalah 1 bagian semen, 2 bagian pasir, dan 3 bagian kerikil. Untuk mencampurkannya, dibutuhkanlah air sebanyak 0,5 bagian. Total semua perbandingan tersebut adalah 6,5, karena harus menghitung rasio airnya juga.
Rumus mengukur massa masing-masing material juga mudah, yaitu rasio dibagi total perbandingan, kemudian dikalikan dengan berat jenis beton yang dibutuhkan. Berat material ini digunakan untuk membuat 1 meter kubik (m3) beton.
Misalnya, kita membutuhkan beton dengan berat jenis yang umum digunakan, yaitu 2.500 kg/m3. Jadi, massa masing-masing material yang dibutuhkan untuk membuat campuran beton yang kokoh adalah:
- Semen (1/6,5 x 2500 kg=384,61 kg)
- Pasir (2/6,5 x 2500 kg =769,23 kg)
- Kerikil (3/6,5 x 2500 kg =1.153,85 kg)
- Air (0,5/6,5 x 2500 kg =192,30 kg)
Hasil penghitungan berat masing-masing material itulah yang bisa digunakan untuk membuat campuran beton yang sesuai dengan berat jenis yang diinginkan.
Baca juga: Cara Menghitung Cor Beton Per M3 Agar Sesuai Kebutuhan
2. Rasio Beton K-225
Rasio K-225 juga dianggap sebagai jenis yang sering dipilih untuk membuat campuran beton. Dinamakan K-225, karena beton ini bisa menahan tekanan sebesar 225 kg/m2. Rumus campuran beton K225 manual sering digunakan untuk mendirikan pondasi bangunan bertingkat karena ketahanannya itu.
Seperti yang disebutkan, kualitas beton K-225 juga hampir sama dengan rasio beton 1:2:3 di atas. Rasio yang digunakan juga tidak jauh berbeda, karena berat jenis beton K-225 adalah 2.325 kg per meter kubik.
Inilah berat masing-masing material (semen, pasir, dan kerikil) untuk membuat beton K-225 seukuran 2.325 kg:
- Pasir: 371 kg
- Semen: 698 kg
- Kerikil: 1.047 kg
- Air: 209 kg
Baca Juga: Jenis Jenis Beton dan Kegunaannya
3. Rasio Campuran Beton K-250 Manual
Untuk membuat campuran beton K 250 secara manual, kita harus mengikuti komposisi yang sesuai SNI. Campuran ini berfungsi untuk memastikan kualitas beton yang dihasilkan tetap terjaga dan konsisten. Berikut adalah komposisi bahan yang diperlukan untuk menghasilkan beton K 250 per meter kubik:
Semen: 384 kg
Pasir: 692 kg
Kerikil: 1.039 kg
Air: 215 liter
Namun, jika Anda ingin mengukur bahan-bahan tersebut dalam satuan ember, Anda perlu mengetahui berat jenis dari masing-masing material. Berat jenis beberapa bahan yang umum digunakan dalam beton adalah sebagai berikut:
Semen: 1.250 kg/m³
Pasir: 1.400 kg/m³
Kerikil: 1.350 kg/m³
Untuk menghitung jumlah masing-masing bahan dalam satuan ember, Anda bisa membagi komposisi yang telah disebutkan dengan berat jenis bahan tersebut. Hasil perhitungan ini akan memberikan rasio campuran sebagai berikut:
Semen: 1 ember
Pasir: 1.6 ember
Kerikil: 2.5 ember
Dengan kata lain, untuk membuat beton K 250 secara manual, Anda membutuhkan 1 ember semen, 1.6 ember pasir, dan 2.5 ember kerikil.
4. Rasio Campuran Beton K-300 Manual
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan mutu beton K-300? Campuran beton ini memiliki tekanan sekuat 300 kilogram/m2.
Dengan demikian, ini berarti rumus campuran beton yang digunakan akan cukup berbeda dari sebelumnya, dan lebih rumit lagi karena membutuhkan ketelitian yang lebih tinggi. Secara singkat, SNI sudah mengeluarkan kebutuhan komposisi beton berdasarkan mutunya, di mana untuk komposisi beton k 300 adalah sebagai berikut:
K-300 (26,4 Mpa) = Semen (413 kg) : Pasir (681 kg) : Kerikil (1.021 kg)
Berdasarkan pedoman ini, SNI menganjurkan komposisi air sebanyak 215 liter untuk bisa membuat campuran yang bermutu "beton K-300".
Baca juga: Tabel Mutu Beton yang Harus Dipahami oleh Kontraktor
Nah, apabila Anda yang ingin mengkonversikan komposisi campuran beton tersebut menjadi satuan ember, maka Anda perlu menghitung kebutuhan masing-masing material dengan mengetahui berat jenisnya. Cukup sulit untuk mengetahuinya tanpa ada data akurat dari laboratorium, namun Anda dapat menggunakan tetapan sebagai berikut:
Semen = 1.250 kg/m3
Pasir = 1.400 kg/m3
Kerikil = 1.350 kg/m3
Selanjutnya, Anda tinggal membagi komposisi campuran beton dengan berat jenis masing-masing material untuk bisa mendapatkan rasio satuan ember. Berikut ini perhitungannya:
Semen = 413/1250 = 0,3304
Pasir = 681/1400 = 0,4864
Kerikil = 1021/1350 = 0,7563
Maka,
Semen : Pasir : Kerikil = 0,3304 : 0,4864 : 0,7563
Semen : Pasir : Kerikil = 1 : 1,47 : 2,29
Untuk itu, Anda perlu mencampurkan 1 ember semen, 1,47 ember pasir (bisa dibulatkan ke atas menjadi 1,5 ember), 2,29 ember kerikil (bisa dibulatkan ke atas menjadi 2,3 ember), dan 215 liter air.
5. Campuran 1:3:5 Setara dengan Mutu Beton Berapa?
Campuran beton 1:3:5 setara dengan mutu K-175, mampu menahan tekanan sekitar 175 kg/m2. Beton ini cocok untuk konstruksi ringan seperti lantai kerja, jalan lingkungan, atau struktur non-struktural.
Jika mengacu pada berat jenis beton standar 2.300 kg/m3, berikut komposisinya:
Semen: 255,56 kg (~1 ember)
Pasir: 766,67 kg (~2,2 ember)
Kerikil: 1.277,78 kg (~3,8 ember)
Air: 102-128 liter
Campuran ini menghasilkan beton yang cukup kuat untuk kebutuhan non-struktural, namun untuk beban berat disarankan menggunakan mutu lebih tinggi seperti K-225 atau K-300.
Ada juga cara lain yang lebih cepat dalam membuat beton untuk pondasi bangunan, yaitu menggunakan decon beton instan. Penggunaannya pun mudah, material tersebut hanya cukup diaduk dengan air untuk menghasilkan campuran beton yang kuat. Campuran ini pun bisa langsung dipakai untuk membangun pondasi rumah, jadi tidak butuh waktu lama untuk memasangnya.
Baca juga: Pembuatan Konstruksi Tandon Air dari Beton
Kesimpulan
Jadi, Anda sudah paham dengan rumus campuran beton di atas? Atau ingin menggunakan beton instan sehingga menghemat waktu pembangunan rumah? Apabila memilih pilihan kedua, langsung saja beli produk Decon beton instan hanya di Klopmart, e-commerce bangunan terlengkap.
Sebagai Toko Jual Material Bahan Bangunan Online Terlengkap, Klopmart menyediakan berbagai bahan bangunan dan perkakas berkualitas tinggi dari merek-merek ternama.
Klopmart menawarkan kemudahan berbelanja, pengiriman cepat, dan layanan pelanggan yang ramah untuk memenuhi kebutuhan Anda. Jangan ragu untuk mengunjungi Klopmart sekarang dan temukan segala yang Anda butuhkan untuk mewujudkan dapur impian Anda!

Klopmart
KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.Inspirasi Lainnya


