15 Jenis-Jenis Stop Kontak Yang Perlu Anda Pahami

Jenis stop kontak yang digunakan di Indonesia tidak sama seperti negara lainnya. Anda pasti menemukan perbedaan jumlah lubang stopkontak berbeda ketika berwisata ke luar negeri. Negara tetangga seperti Singapura saja memiliki jumlah lubang stopkontak yang berbeda dari Indonesia.

Kali ini, Klopmart akan mengulas berbagai model stopkontak yang digunakan di seluruh dunia. Simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini sebagai referensi Anda.


Jenis-Jenis Stop Kontak di Seluruh Dunia dan Penjelasannya

Setiap negara mengadopsi model stop kontak dalam waktu yang berbeda-beda sehingga steker yang digunakan ikut berubah. Namun, alasan mendasar stopkontak di setiap negara berbeda adalah terdapat perbedaan sistem distribusi listrik di rumah-rumah di seluruh dunia. 

Selama 140 tahun terakhir, sistem distribusi listrik di seluruh dunia dibangun oleh ribuan orang yang berbeda. Pekerjaan tersebut belum selesai sampai saat ini sehingga ada kemungkinan lahirnya jenis stopkontak baru. Sampai saat ini, ada 15 model stopkontak yang lazim digunakan di seluruh dunia. Semua jenis stop kontak tersebut dibedakan sesuai alfabet yang berurutan, seperti tipe A, B, C, dan seterusnya. Langsung lihat saja penjelasannya di bawah ini.

1. Tipe A

Hampir seluruh negara di benua Amerika menggunakan stopkontak tipe A. Tipe ini terdiri dari sepasang lubang berbentuk lempengan pipih yang saling bersebelahan. Stopkontak ini termasuk kelas II dan memiliki dua cabang paralel. Rata-rata satuan tegangan tipe A berkisar pada 100-127 Volt (V).

Baca juga: Perbedaan Saklar dan Stop Kontak, Jangan Sampai Tertukar

2. Tipe B

Stopkontak tipe B memiliki sepasang lempeng yang mirip seperti tipe A. Bedanya, ada lubang berbentuk U di bagian bawah lempeng tersebut. Satuan tegangan stopkontak tipe B berbeda di setiap negara, tetapi berkisar pada 100-200 V.

3. Tipe C

Inilah jenis stop kontak yang digunakan di Indonesia! Tipe C memiliki dua lubang (pin) yang disebut sebagai Europlug. Masing-masing pin tersebut berdiameter 4 mm. Jarak antar lubangnya terpisah 18,6 mm dan 17,5 mm dari bagian sisinya. Ukuran tegangannya bervariasi, mulai dari 110 V, 127 V, 220 V, hingga 230 V.

4. Tipe D

Stopkontak tipe D terdiri dari tiga lubang yang membentuk segitiga. Masing-masing lubang tersebut memiliki daya sebesar 5 ampere (A). Ada pun tegangan listriknya lebih tinggi dari tiga jenis stopkontak sebelumnya, yakni 220 V hingga 240 V.

5. Tipe E

Model stop kontak ini mirip seperti tipe C, yakni sama-sama memiliki pin berbentuk bulat. Bedanya, ada tangkai yang terletak di bagian atas lubang tersebut. Panjang pin-nya sebesar 14 mm dan diameternya berkisar 4,8 mm. Tegangan stopkontak ini berkisar pada 220-230 V.

6. Tipe F

Stopkontak ini dikenal pula sebagai schutzkontakt atau schuko stecker, artinya stopkontak perlindungan. Bentuknya mirip seperti tipe C, bedanya terdapat dua kilip di landasan sisi stekernya. Tegangan stopkontak ini adalah 220-240 V.

Baca juga: 8 Cara Menyambung Kabel Listrik Sendiri

7. Tipe G

Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia menggunakan stopkontak ini. Tipe G memiliki tampilan berupa tiga pin berbentuk persegi panjang yang membentuk segitiga. Ada dua jenis ukuran pin tipe G, yaitu pin netral dengan panjang 17,7 mm dan pin pendek yang berukuran 6,35 mm. Ada pun ukuran tegangannya adalah 220, 230, dan 240 V.

8. Tipe H

Stopkontak tipe H ini sangat eksklusif dan hanya digunakan di area Israel dan Palestina. Ciri-cirinya, terdapat tiga garpu bulat dengan balok kecil di masing-masing sisi pinnya. Panjang garpu bulat tersebut adalah 19 mm dan setiap pinnya memiliki jarak 19 mm satu sama lain.

9. Tipe I

Jenis stop kontak ini terdiri dari dua pin berbentuk persegi panjang yang dipasang dengan kemiringan 30 derajat. Pada bagian tengahnya, terdapat satu pin yang berfungsi sebagai grounding. Australia merupakan salah satu negara yang mengadopsi stopkontak tipe I.

10. Tipe J

Stopkontak tipe J terdiri dari tiga koneksi bulat yang membentuk huruf V dengan kemiringan 30 derajat. Dua pin yang sejajar berperan sebagai pin fasa dan netral, sementara itu satu pin di bawahnya berfungsi sebagai grounding.

Baca juga: 15 Jenis Alat Kelistrikan dan Fungsinya

11. Tipe K

Berbeda dari jenis stop kontak lainnya, tipe K tersedia dalam dua varian. Pertama, stopkontak 10 ampere yang berdiameter 4 mm dan panjang konektor 19 mm. Kedua, ada stopkontak tipe 20 ampere dengan diameter 4,8 mm dan panjang konektor 19 mm. Varian kedua ini lebih banyak digunakan untuk menjalankan peralatan berat. 

Walaupun terdiri dari dua varian berbeda, tampilannya tetap sama. Stopkontak tipe K terdiri dari dua pin berbentuk bulat dan satu pin berbentuk setengah lingkaran yang menghadap ke atas sehingga tampak seperti orang tersenyum.

12. Tipe L

Stopkontak tipe L terdiri dari tiga pin bulat yang sejajar sehingga membentuk satu garis lurus. Jenis stopkontak ini digunakan di Chili, Kuba, Uruguay, Italia, San Marino, Libya, Suriah, Etiopia, dan beberapa negara lainnya.

13. Tipe M

Jenis stopkontak ini mirip seperti tipe A. Bentuknya berupa tiga pin bulat yang membentuk segitiga. Pada stopkontak tipe M, satu pin yang terletak di atas lebih besar daripada dua pin lainnya. Daya yang dibutuhkan stopkontak ini sebesar 15 A. Setiap negara menggunakan stopkontak tipe M untuk keperluan yang berbeda. 

Di Israel dan Uni Emirat Arab, tipe M digunakan untuk peralatan berat, sedangkan di Inggris, colokan ini digunakan untuk keperluan teater.


14. Tipe N

Tampilan stopkontak tipe N terdiri dari tiga buah pin yang membentuk segitiga kecil. Diameter masing-masing pinnya berkisar 4 mm dan diberi jarak 19 mm. Stopkontak tipe N digunakan secara eksklusif di Brasil dan Afrika Selatan. Bahkan di Brasil pun, hanya beberapa negara bagian yang mengadopsi stopkontak ini.

Baca juga: 10 Merk Kabel Listrik Terbaik yang Sesuai dengan Standar SNI

15. Tipe O

Terakhir, ada stopkontak tipe O yang eksklusif digunakan di Thailand. Tipe O terdiri dari tiga pin yang membentuk segitiga sama sisi. Dua pin yang sejajar memiliki kekuatan, sedangkan satu pin lainnya berguna sebagai pin dasar.

Setelah melihat penjelasan di atas, Anda sudah mengetahui bahwa setiap model stop kontak memiliki karakteristik tersendiri. Anda pun memahami bahwa alasan perbedaan stop kontak di seluruh dunia disebabkan karena sistem distribusi listrik yang berbeda pula.

Lantas, model stop kontak mana yang paling tepat untuk dibangun di rumah Anda? Tentu saja stop kontak tipe C. Jangan lupa untuk membeli komponennya terlebih dahulu di Klopmart sebelum Anda mulai memasang stop kontak di rumah.

Klopmart menyediakan komponen stop kontak dari Schneider, merek kelistrikan terbaik di kelasnya. Seluruh produk elektronik dari Schneider telah berkualitas tinggi sehingga banyak diandalkan oleh pemilik rumah. Anda pun bisa mendapatkan stop kontak secara online hanya di Klopmart tanpa perlu datang ke toko bangunan apabila tidak sempat. Kami juga menyediakan opsi pembayaran cicilan yang aman demi kenyamanan Anda.

Hubungi kami apabila ingin berkonsultasi mengenai pemilihan stop kontak yang tepat. Anda pun bisa langsung membeli stop kontak di website Klopmart dan kami langsung mengantarkannya ke alamat tujuan. Miliki komponen stop kontak berkualitas supaya Anda bisa membangun jenis stop kontak tipe C sendiri di rumah Anda.

Media

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Inspirasi Lainnya

12 Jenis-Jenis Lampu LED dan Cara Memilihnya

Lampu & Listrik

12 Jenis-Jenis Lampu LED dan Cara Memilihnya

Selengkapnya
5 Cara Menentukan Watt Lampu untuk Ruangan

Lampu & Listrik

5 Cara Menentukan Watt Lampu untuk Ruangan

Selengkapnya
Cara Memasang Lampu Led Strip: 7 Langkah Mudah dan Alat yang Dibutuhkan

Lampu & Listrik

Cara Memasang Lampu Led Strip: 7 Langkah Mudah dan Alat yang Dibutuhkan

Selengkapnya