7 Penyebab Cat Tembok Berkapur dan Solusinya

Cat tembok yang berkapur adalah masalah umum yang sering terjadi pada dinding rumah atau bangunan. Ketika Anda menyentuh dinding dan menemukan residu putih seperti debu yang menempel di tangan, itu tandanya cat mengalami proses kapur. Masalah ini tidak hanya membuat tampilan dinding menjadi kusam dan kotor, tetapi juga menurunkan daya rekat cat, sehingga dinding mudah terkelupas.

Penyebab cat tembok berkapur bisa berasal dari faktor eksternal seperti cuaca dan kelembapan, atau faktor internal seperti kualitas cat dan teknik pengecatan yang kurang tepat. Jika tidak segera diatasi, masalah ini bisa makin parah dan membutuhkan perbaikan yang lebih mahal. Lalu, apa saja penyebab cat tembok berkapur dan bagaimana solusinya? Simak penjelasannya di bawah ini!

Ciri-Ciri Cat Tembok Berkapur

Sebelum membahas penyebabnya, Anda perlu mengetahui ciri-ciri cat tembok yang mengalami kapur. Beberapa tanda yang umum terjadi antara lain:

• Serbuk putih menempel di tangan: Saat Anda mengusap permukaan dinding, tangan akan terlapisi debu putih seperti kapur.

• Warna cat terlihat memudar: Lapisan cat yang berkapur akan terlihat kusam dan tidak segar seperti semula.

• Cat mudah terkelupas: Karena lapisan cat kehilangan daya rekatnya, dinding akan lebih rentan mengalami pengelupasan.

• Dinding tampak kotor dan sulit dibersihkan: Sisa kapur pada dinding akan menempel pada furnitur atau lantai, membuat ruangan terlihat kurang bersih.

Jika Anda menemukan tanda-tanda di atas, artinya cat tembok di rumah Anda sudah mulai mengalami kapur. Lalu, apa penyebab utama masalah ini?

Baca Juga: 9 Jenis Material Dinding Untuk Rumah yang Populer

Penyebab Cat Tembok Berkapur

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan cat tembok berkapur. Berikut adalah 7 penyebab yang paling umum:

1. Penggunaan Cat Berkualitas Rendah

Cat dengan kualitas rendah umumnya memiliki kandungan pigmen dan resin yang tidak seimbang. Resin berfungsi sebagai perekat yang membuat cat menempel kuat pada dinding, sedangkan pigmen memberikan warna pada cat. Jika komposisi resin terlalu sedikit, cat akan mudah terurai dan menghasilkan lapisan kapur di permukaan dinding.

2. Pengecatan di Permukaan yang Terlalu Lembap

Dinding yang masih basah atau memiliki tingkat kelembapan tinggi dapat menyebabkan cat sulit menempel dengan baik. Akibatnya, cat tidak akan mengering sempurna dan lebih mudah mengalami proses kapur. Kondisi ini sering terjadi pada area yang rentan terkena air, seperti kamar mandi, dapur, atau bagian luar rumah yang sering terkena hujan.

3. Tidak Menggunakan Primer atau Sealer Sebelum Mengecat

Primer atau sealer sangat penting untuk memastikan daya rekat cat lebih optimal. Jika Anda langsung mengecat tanpa lapisan dasar, cat akan lebih cepat mengalami degradasi dan mengakibatkan munculnya serbuk kapur. Selain itu, penggunaan primer juga membantu mengurangi daya serap dinding terhadap cat, sehingga hasil akhir lebih tahan lama.

4. Terpapar Sinar Matahari Berlebih

Dinding eksterior yang sering terkena sinar matahari langsung akan mengalami pemudaran warna lebih cepat. Sinar UV dapat merusak struktur kimia dalam cat, menyebabkan pigmen cat terurai dan membentuk lapisan kapur di permukaan dinding. Hal ini terutama terjadi pada cat berbasis air yang kurang tahan terhadap cuaca ekstrem.

5. Kelembapan dan Sirkulasi Udara yang Buruk

Lingkungan yang lembap dengan sirkulasi udara yang buruk dapat mempercepat proses degradasi cat. Jika ruangan Anda sering terasa pengap atau minim ventilasi, cat tembok akan lebih mudah mengalami kapur karena udara lembap dapat merusak lapisan pelindung cat.

6. Penggunaan Cat yang Tidak Cocok dengan Permukaan Dinding

Tidak semua jenis cat cocok untuk semua jenis permukaan dinding. Misalnya, menggunakan cat interior pada dinding eksterior dapat mempercepat proses kapur karena cat tersebut tidak dirancang untuk tahan terhadap cuaca ekstrem. Oleh karena itu, penting untuk memilih jenis cat yang sesuai dengan lokasi dan fungsi dinding.

7. Proses Pengecatan yang Tidak Tepat

Teknik pengecatan yang tidak benar, seperti mengaplikasikan cat terlalu tipis atau tidak memberikan jeda waktu yang cukup antar lapisan cat, bisa menyebabkan cat tidak menempel dengan sempurna. Selain itu, jika cat tidak diaduk dengan baik sebelum digunakan, komposisi pigmen dan resin bisa tidak merata, yang pada akhirnya mempercepat proses kapur.

Baca Juga: 11 Cara Merawat Dinding Rumah dengan Mudah dan Benar

Tips Agar Cat Tembok Tidak Berkapur

Setelah mengetahui penyebabnya, berikut adalah beberapa tips untuk mencegah cat tembok berkapur agar dinding tetap awet dan terlihat bagus:

1. Pilih Cat Berkualitas Tinggi

Gunakan cat dengan kandungan resin yang cukup agar daya rekatnya lebih kuat dan tahan lama. Resin berfungsi sebagai perekat yang membuat cat menempel dengan baik pada permukaan dinding. Selain itu, pilih cat yang memiliki ketahanan terhadap sinar UV dan kelembapan agar warna tetap cerah dan tidak mudah luntur. 

2. Pastikan Dinding Kering Sebelum Mengecat

Sebelum mulai mengecat, pastikan permukaan dinding benar-benar kering dan bebas dari kelembapan. Jika dinding masih dalam kondisi lembap, cat tidak akan menempel dengan baik dan lebih cepat mengalami degradasi. 

Gunakan alat pengukur kelembapan untuk memastikan kondisi dinding sudah siap dicat. Jika dinding masih basah, sebaiknya tunggu hingga benar-benar kering atau gunakan alat bantu seperti kipas angin atau dehumidifier untuk mempercepat proses pengeringan.

3. Gunakan Primer atau Sealer

Aplikasikan primer atau sealer sebelum mengecat untuk meningkatkan daya rekat cat dan membuat hasil pengecatan lebih tahan lama. Primer berfungsi sebagai lapisan dasar yang membantu menutupi pori-pori dinding, sehingga cat tidak mudah terserap ke dalam tembok dan tetap melekat dengan baik. Selain itu, penggunaan primer juga membantu mengurangi risiko cat mengapur serta mencegah warna cat cepat pudar akibat paparan udara dan sinar matahari.

4. Pilih Cat yang Sesuai dengan Permukaan Dinding

Pastikan Anda menggunakan jenis cat yang sesuai dengan kondisi dinding, baik untuk interior maupun eksterior. Cat interior biasanya lebih fokus pada tampilan estetika dan daya rekat yang kuat, sedangkan cat eksterior diformulasikan agar lebih tahan terhadap cuaca ekstrem. 

Jika Anda menggunakan cat interior untuk area luar rumah, cat akan lebih cepat rusak dan mengalami proses kapur karena tidak memiliki perlindungan terhadap sinar UV dan hujan.

Baca Juga: 7 Bahaya Tembok Rumah Berjamur dan Cara Mencegahnya

5. Aplikasikan Cat dengan Teknik yang Benar

Gunakan teknik pengecatan yang tepat agar hasil akhir lebih rapi dan tahan lama. Sebelum mulai mengecat, aduk cat hingga merata agar komposisi pigmen dan resin tercampur dengan baik. 

Aplikasikan cat dalam beberapa lapisan tipis, bukan dalam satu lapisan tebal, agar cat mengering dengan sempurna dan tidak mudah mengelupas. Selain itu, berikan jeda waktu yang cukup antar lapisan untuk memastikan cat benar-benar kering sebelum lapisan berikutnya diaplikasikan.

Penyebab cat tembok berkapur bisa berasal dari berbagai faktor, mulai dari kualitas cat yang rendah, kondisi dinding yang lembap, hingga teknik pengecatan yang kurang tepat. Untuk mencegah masalah ini, penting untuk memilih cat berkualitas, menggunakan primer sebelum mengecat, dan memastikan kondisi dinding dalam keadaan kering. Dengan menerapkan tips yang telah disebutkan, Anda dapat menjaga tampilan dinding tetap bersih dan tahan lama.

Dapatkan Cat Tembok Berkualitas dengan Harga Terbaik di Klopmart!

Untuk proyek konstruksi yang lebih efisien dan berkualitas, pastikan Anda memilih bahan bangunan terbaik dari Klopmart. Kami menawarkan berbagai pilihan jual cat tembok berkualitas tinggi dengan harga cat tembok yang bersaing.

Dengan produk yang andal dan pelayanan profesional, Anda dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas proyek konstruksi Anda. Jangan ragu untuk menghubungi Klopmart untuk kebutuhan bahan bangunan Anda.

Temukan produk terbaik dengan harga cat tembok terbaik hanya di Toko Jual Material Bahan Bangunan Online Terlengkap! Hubungi Klopmart sekarang melalui WhatsApp sekarang!