Konstruksi
Cara Menyimpan Semen dengan Benar

Admin Klopmart
KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.Table Of Contents
- Cara menyimpan semen
- 1. Siapkan area penyimpanan yang tertutup
- 2. Hindari sentuhan langsung dengan tanah atau lantai
- 3. Susun semen secara bersilang
- 4. Berikan jarak antara susunan semen
- 5. Tutup Semen
- 6. Gunakan yang pertama
- 7. Perhatikan sirkulasi udara
- 8. Perhatikan jarak dengan barang lainnya
- 9. Pastikan ruangan selalu kering
Semen adalah salah satu bahan baku yang sering kita gunakan untuk pekerjaan membangun, memperbaiki, dan merenovasi rumah ataupun bangunan. Biasanya ada kelebihan semen saat pekerjaan selesai dan kita bingung bagaimana cara menyimpan semen tersebut. Kita berusaha menyimpannya sambil pasrah mengetahui bahwa sisa semen tersebut akan mengeras dan akan terbuang juga nantinya.
Semen yang kualitasnya baik umumnya memiliki struktur butiran yang halus seperti debu. Semen jika dibiarkan akan cepat menggumpal dan menjadi keras. Hal ini biasanya karena kelembaban udara, terkena air hujan dan terpapar sinar matahari. Semen yang sudah menjadi keras tidak dapat dilembutkan atau diencerkan. Ujung-ujunnya harus dibuang juga.
Sebenarnya ada beberapa tips menyimpan semen dengan baik yang perlu kita ketahui. Siapa tahu akan ada kelebihan semen dari pekerjaan perbaikan atau renovasi. Semen yang disimpan dengan baik, diharapkan akan terjaga kualitasnya dan dapat kita pergunakan lagi. Lumayan, kita dapat menghemat pembelian semen saat ada renovasi kecil di kemudian hari.
Cara menyimpan semen
Beberapa tips tersebut antara lain:
1. Siapkan area penyimpanan yang tertutup
Agar dapat menghindarkan semen yang disimpan dari kelembaban dan juga terkena air hujan dan paparan sinar matahari.
2. Hindari sentuhan langsung dengan tanah atau lantai
Hindarkan menyimpan kemasan semen dari kontak langsung dengan tanah atau lantai. Berikan alas papan kayu atau tripleks. Lebih baik lagi jika diberikan jarak antara alas kayu tadi dengan lantai. Hal ini untuk menghindari perubahan temperatur lantai yang menyebabkan terjadinya kelembaban.
3. Susun semen secara bersilang
Susun semen secara bersilang seperti menyusun batu bata. Hal ini supaya ada sirkulasi udara yang cukup di antara kemasan-kemasan semen, sehingga kelembaban akibat terperangkapnya uap air dapat dihindari. Susunan tumpukan semen yang bersilang juga lebih kokoh sehingga tidak mudah roboh.
Baca juga: 4 Fungsi Semen Putih Yang Jarang Diketahui
4. Berikan jarak antara susunan semen
Hindarkan susunan yang terlalu rapat supaya sirkulasi udara tetap terjaga. Uap air yang terkandung dalam dara yang terjebak di antara susunan kemasan semen ini akan menyebabkan kelembaban. Jika dibiarkan, kelembaban ini akan menyebabkan mengerasnya semen yang disimpan.
5. Tutup Semen
Tutuplah semen dengan kain terpal jika semen disimpan di dalam ruangan besar seperti bangunan gudang warehouse. Hal ini perlu untuk menghindari semen dari paparan sinar matahari yang masuk lewat jendela gudang.
6. Gunakan yang pertama
Gunakan prinsip manajemen logistik FIFO (First In First Out). Gunakan lebih dulu barang yang pertama disimpan. Susunlah tumpukan semen sesuai tanggal kedatangannya. Usahakan semen yang datang pertama, disusun di posisi yang mudah dicapai, sehingga dapat digunakan lebih dulu daripada semen yang datang belakangan. Hal ini perlu untuk menjaga kualitas semen. Sehingga penumpukan semen lama dapat dihindari. Semen yang lama disimpan akan berisiko mengeras dan rusak. Hal ini adalah pemborosan yang menyebabkan kerugian.
Baca juga: Cara Menyemen Tanpa Pasir Dengan Praktis dan Cepat
7. Perhatikan sirkulasi udara
Jika semen disimpan bersama barang-barang lain, usahakan supaya tumpukan barang-barang tersebut tidak menghalangi sirkulasi udara di dalam area penyimpanan.
8. Perhatikan jarak dengan barang lainnya
Berikan juga jarak antara barang-barang tersebut dengan tumpukan semen. Jangan ditumpuk langsung dengan semen. Hal ini untuk menghindari rusaknya kemasan semen. Kemasan semen yang rusak akan menyebabkan masuknya uap air dan semen akan mengeras tanpa kita sadari.
9. Pastikan ruangan selalu kering
Jaga kondisi ruangan penyimpanan selalu dalam keadaan bersih dan kering. Pastikan tidak ada kebocoran atap yang menyebabkan masuknya air hujan ke dalam area penyimpanan.
Gambar: solusiholcim.com
Baca juga: Sejarah Semen


