Saniter

Arti Reduce Reuse Recycle dalam Pengelolaan Sampah

Media
01 Okt 2021

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Berita mengenai sampah material plastik yang mendunia dan sudah berada pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Berarti sudah saatnya kita mulai melatih pola pikir 3R, yaitu Reduce, Reuse, and Recycle.

DIlansir dari situs Greenpeace, dikatakan bahwa pada tahun 2010 saja, Indonesia menghasilkan sampah plastik sebesar 3,22 juta ton dengan sekitar 0,48-1,29 juta ton diantaranya mencemari lautan. Data tersebut menempatkan Indonesia menjadi negara di peringkat kedua penyumbang sampah plastik terbesar ke lautan dunia setelah Tiongkok.

Hal ini disebutkan oleh Jenna R. Jambeck dari Universitas Georgia dalam penelitiannya mengenai sampah plastik. Menurutnya ada sekitar 275 ton sampah plastik di seluruh dunia. Dari jumlah total tersebut, sekitar 4,7 juta hingga 12,7 juta ton sampah terbuang ke laut. Jenna berkesimpulan bahwa jumlah tersebut sama dengan setiap satu menit, ada satu truk penuh sampah yang membuang muatannya ke laut.

Negara, dalam hal ini Kementrian PUPR, dalam situsnya melaporkan upaya dalam meningkatkan layanan pengelolaan sampah di Indonesia. Dalam kurun waktu tiga tahun, yaitu selama 2015 hingga 2018, Kementerian PUPR telah membangun tempat pengolahan sampah yang memberi manfaat bagi 9,8 juta orang.

Tahun ini, pembangunan infrastruktur persampahan dapat melayani kebutuhan 416.680 kepala keluarga. Dengan demikian, total penanganan sampah hingga saat ini sudah melayani hingga 10,2 juta keluarga.

Sistem pengelolaan sampah terpadu yang diterapkan meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan hingga pendaur-ulangan. Pembangunan infrastruktur pengolahan sampah skala kawasan ini dinilai efektif untuk volume sampah yang tidak terlalu besar. “Dengan begitu, pengurangan sampah dapat dilakukan mulai dari sumbernya. Karena itu, dukungan pemerintah kabupaten dan kota juga diperlukan, terutama dalam penyediaan lahan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Hal positif ini tidak akan terjadi tanpa terlibatnya seluruh lapisan masyarakat Indonesia!

Apa sih sebenarnya 3R yang disebutkan tadi diatas, tepatnya di paragraf pertama? Berikut adalah penjelasannya di bawa ini.
 

Pengertian Reduce, Reuse, dan Recycle (3R)

Banyak dari Anda mungkin pernah mendengar istilah daur ulang. Istilah tersebut memang rekat dengan reduce, reuse, recycle (3R). Tetapi, daur ulang sendiri sebenarnya hanyalah satu langkah dalam proses 3R.

Ada banyak hal serta konsep yang harus Anda pahami untuk dapat benar memahami apa itu 3R. Konsep 3R yang adalah singkatan dari Reduce, Reuse, and Recycle ini adalah sebuah pola pikir yang disusun untuk mengatasi meningkatnya jumlah sampah yang terbuang.

Dengan melakukan pola pikir ini sebagai individu, diharapkan akan dapat mengurangi pembuangan sampah secara individu. Sekarang coba bayangkan dampak yang dapat terjadi dalam skala global jika pola pikir ini dilakukan secara komunal bersama-sama dengan individu-individu lain.

Bayangkan dampak yang dapat terjadi dalam skala generasional jika pola pikir ini ditanamkan sejak dini kepada generasi kita berikutnya yang kemudian diteruskan lagi ke generasi berikutnya dan seterusnya dan seterusnya.

Pola pikir yang diterapkan dan dilakukan setiap hari akan menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan secara konsisten akan menjadi perilaku. Perilaku yang diterapkan bersama-sama sebagai satu masyarakat akan menjadi sebuah budaya.

Nah untuk dapat lebih memahami konesep reduce, reuse, recycle (3R) dengan lebih baik, mari kita telusuri arti tiap katanya.
 

1. Reduce (Mengurangi)

Upaya untuk mengurangi dan meminimalisasi penggunaan barang-barang yang dapat menambah sampah dan juga mencemari lingkungan. ‘Mengurangi’ disini juga dapat berarti mengurangi pemborosan sumber daya alam dan energi.

Beberapa contoh:

  • Memilih produk yang menggunakan kemasan yang ramah lingkungan.
  • Mengurangi pembelian produk dengan kemasan plastik sekali pakai.
  • Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membawa tas atau kantung belanja sendiri.
  • Membangun kebiasaan mematikan peralatan listrik saat selesai menggunakannya. Menggunakan air
  • Mengurangi sampah kertas dengan menggunakan media komunikasi digital. Jika perlu untuk mencetaknya di atas kertas dengan printer, minimalisasikan kesalahan ketik dan penulisan dengan mengeditnya terlebih dahulu.
  • Mengurangi sampah di lingkungan kita dengan membuang sampah pada tempatnya dan sesuai dengan jenis sampahnya.
  • Membeli produk yang dapat diisi ulang.
  • Mengurangi penggunaan kertas tisu dengan menggunakan sapu tangan atau lap kain.

Baca juga: Bahayanya Bakar Sampah
 

2. Reuse (Menggunakan kembali)

Upaya untuk menggunakan kembali sebuah barang sebelum pada akhirnya membuangnya.

Beberapa contoh:

  • Memperbaiki benda-benda yang rusak sehingga dapat berfungsi kembali.
  • Mengubah model pakaian lama sehingga dapat digunakan kembali. Misalnya, celana panjang yang robek diubah modelnya menjadi celana pendek.
  • Sprei lama dapat kita jadikan sarung bantal atau sarung guling. Dapat juga dijadikan lap kain ataupun dibuat menjadi lampin untuk memegang alat-alat masak yang panas di dapur.
  • Potongan-potongan kain dapat dijadikan selimut atau sarung bantal hias.
  • Kemasan bekas suatu produk dapat dijadikan wadah penyimpanan. Misalnya toples kaca bekas selai yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan ringan seperti snack, sambal, ataupun bawang goreng.
  • Kemasan botol plastik bekas minuman dapat digunakan sebagai wadah penyimpan cairan pembersih lantai, sabun cair, dan sebagainya. Dapat juga digunakan sebagai wadah untuk membuang minyak goreng bekas.

Baca juga: TIPS MENGHEMAT AIR DI RUMAH

 

3. Recycle (Mendaur ulang)

Tahap ini lah yang merupakan tahap paling dikenal oleh khalayak luas. Hal ini bukan tanpa alasan. Proses daur ulang dianggap memiliki sisi ekonomi yang besar. Tidak sedikit orang-orang yang dapat menghidupi kehidupan dirinya dan orang lain melalui proses ini.

Berikut adalah beberapa contoh upaya daur ulang:

  • Mendaur ulang barang-barang kaca seperti botol bekas, pecahan kaca, menjadi bahan baku pabrik botol.
  • Mendaur ulang barang-barang plastik menjadi bahan baku pabrik plastik. Tetapi hanya plastik dari jenis tertentu yang dapat didaur ulang.
  • Mendaur ulang sampah organik menjadi kompos untuk menyuburkan tanah. Dapat dilakukan dengan menggunakan biopori.
  • Mendaur ulang barang-barang logam. Logam dapat dilebur kembali menjadi bahan baku material logam.
  • Mendaur ulang kertas.

Itulah dia penjelasan tentang arti reduce, reuse, recycle (3R) serta contoh dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi reduce, reuse , dan recycle dalam kehidupan sehari-hari akan dapat membuat hidup kita menjadi lebih sehat dan tahan lama.

Beberapa dari kita yang berpikiran kreatif, dengan kesadaran mengurangi sampah, melakukan 3R ini dengan mengolah barang-barang bekas menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi. Luar biasa, bukan?

Mari kita mulai melakukan 3R ini dan menularkannya kepada orang lain dan generasi kita mendatang demi masa depan yang lebih baik!

Baca juga CARA MEMBUAT BIOPORI.

Inspirasi Lainnya

Contoh RAB Tandon Air dari Beton dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Saniter

Contoh RAB Tandon Air dari Beton dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Selengkapnya
Cara Membuat Menara Tandon Air dari Baja Ringan

Saniter

Cara Membuat Menara Tandon Air dari Baja Ringan

Selengkapnya
Konstruksi Menara Tandon Air: Cara Membuatnya dari Besi Siku dan Beton

Konstruksi

Konstruksi Menara Tandon Air: Cara Membuatnya dari Besi Siku dan Beton

Selengkapnya