Lampu & Listrik

Apa Itu Stop Kontak beserta Bagian-Bagiannya yang Perlu Anda Ketahui

Media
28 Sep 2022

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Tahukah Anda sebenarnya apa itu stop kontak? Anda pasti sering melihatnya di setiap sudut rumah atau gedung. Walaupun sudah sering digunakan, masih banyak orang yang belum memahami stop kontak dan komponen di rumahnya. Hal tersebut wajar saja terjadi karena stop kontak langsung terpasang di dinding ketika menempati rumah atau gedung baru.

Pengetahuan mengenai stop kontak sangat penting untuk disimak oleh penghuni rumah. Ketika terjadi kerusakan, Anda tidak akan keliru saat memperbaikinya. Peristiwa kebakaran atau korsleting listrik pun dapat dihindari apabila Anda mengenal stop kontak dengan tepat. Mari kenali lebih jauh tentang stop kontak dan anatominya dalam pembahasan ini.

Apa itu Stop Kontak?

Stop kontak atau yang sering disebut colokan listrik merupakan komponen kelistrikan untuk menyediakan pasokan listrik agar peralatan elektronik yang hendak digunakan bisa menyala. Stop kontak terpasang di dinding dan memerlukan kabel untuk menyalakan sebuah peralatan elektronik. Alat ini terdiri dari dua logam berbentuk garis di bagian atas dan bawah yang berguna untuk mengalirkan arus listrik.

Stop kontak hanya bisa digunakan untuk menghubungkan peralatan elektronik portabel alias mudah dibawa ke mana pun. Pasalnya, alat elektronik portabel dapat mengalirkan atau memutuskan aliran listrik dengan mudah. Ada pun alat elektronik ini memiliki kabel dan steker yang terdiri dari dua hingga empat cabang.

Setiap stop kontak memiliki jumlah lubang atau slot yang berbeda tergantung negaranya. Di Indonesia, kita sering menemukan stop kontak dengan dua slot. Slot pertama merupakan lubang hidup yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik ke alat elektronik. Slot kedua berfungsi sebaliknya, yakni mengembalikan arus listrik.

Beberapa negara ada yang memiliki stop kontak dengan tiga sampai empat slot. Slot ketiga ini berfungsi sebagai grounding alias mengalihkan arus listrik saat terjadi korsleting. Sementara itu, slot keempat berfungsi sebagai slot tambahan untuk alat elektronik yang memiliki daya listrik lebih dari biasanya.

Baca juga: Inilah Arti Warna Kabel Listrik Dan Fungsinya

Fungsi Stop Kontak 

Untuk lebih jelas mengetahui fungsi stop kontak, berikut beberapa fungsi dari stop kontak yang perlu Anda ketahui:

1. Sebagai Terminal Listrik 

Stop kontak berfungsi sebagai penghubung terminal listrik yang berguna untuk mengalirkan arus listrik pada perangkat elektronik. Pada saat steker listrik dicolokkan ke dalam stop kontak, arus listrik akan mengalir melalui kabel listrik menuju perangkat elektronik. Dengan adanya stop kontak, berbagai perangkat listrik dapat dihubungkan dan berfungsi dengan baik.


2. Untuk Mempercantik Ruangan 

Stop kontak tidak hanya memiliki fungsi praktis sebagai terminal listrik, tetapi juga dapat berfungsi sebagai elemen dekorasi yang dapat mempercantik ruangan. Dengan memasang stop kontak dengan model yang unik dan kreatif, dapat memberikan tampilan yang berbeda dan membuat ruangan terlihat lebih indah.

Kini, ada banyak sekali pilihan model, varian, dan bentuk stop kontak yang tersedia. Anda dapat memilih model dan warna yang sesuai dengan dekorasi ruangan untuk menciptakan tampilan yang lebih estetik dan menarik.

3. Memberikan Rasa Aman Bagi Pengguna 

Stop kontak juga berfungsi sebagai perlindungan keselamatan bagi manusia. Ketika terjadi kebocoran arus atau arus lebih (overload), stop kontak akan bekerja untuk memutuskan aliran listrik guna mencegah terjadinya kebakaran atau bahaya lainnya. Dengan adanya perlindungan keselamatan ini, maka penggunaan stop kontak dapat lebih aman dan terhindar dari risiko yang berbahaya.

4. Alat Pemutus Akan Listrik 

Stop kontak berfungsi sebagai alat pemutus arus listrik pada instalasi listrik yang memiliki kontak dengan arus yang berbeda-beda seperti arus negatif, arus positif, dan grounding. Saat terjadi kontak, stop kontak akan memutuskan arus listrik yang ada.

Baca juga: 15 Jenis Alat Kelistrikan dan Fungsinya

Bagian-Bagian Stop Kontak

Stop kontak memiliki tiga jenis terminal yang saling terhubung agar dapat mengalirkan listrik ke peralatan elektronik yang hendak dinyalakan. Tiga terminal tersebut terdiri dari terminal kabel fasa, terminal kabel netral, dan terminal arde (ground). Berikut ini karakteristiknya.

1. Terminal Fasa

Terminal ini menandakan kabel yang mengalirkan listrik secara bersamaan. Ciri utama kabel fasa adalah bagian kumparan yang menyala ketika diukur menggunakan testpen.

2. Terminal Netral

Kabel terminal ini tidak memiliki tegangan alias nol. Ketika diukur dengan testpen, kumparan pada kabel ini tidak akan mengeluarkan api lantaran sifatnya yang netral. 

3. Terminal Arde atau Grounding

Berbeda dengan dua terminal sebelumnya, jenis terminal ini dipasang di dalam tanah. Sifatnya sama seperti terminal netral, yaitu tidak memiliki tegangan. Fungsinya untuk mengamankan peralatan listrik saat terjadi short-circuit alias beban berlebih sehingga beban tersebut akan dialirkan ke dalam tanah.

Kabel pada terminal fasa, netral, dan arde harus dipasang secara rapat dan tidak mudah bergoyang. Kabel-kabel terminal yang saling bersentuhan akan menyebabkan korsleting listrik. Kabel fasa dan netral dihubungkan pada lubang atau slot stop kontak, sementara kabel grounding terhubung dengan logam berbentuk garis yang terletak di bawah.

Baca juga: 8 Cara Menyambung Kabel Listrik Sendiri

Jenis-Jenis Stop Kontak

Berdasarkan fungsi dan bentuknya, berikut adalah jenis stop kontak yang perlu Anda ketahui:

1. Stop Kontak Kecil

Stop kontak kecil adalah jenis colokan listrik yang memiliki dua kanal (lubang). Umumnya, jenis colokan listrik ini digunakan untuk menghubungkan listrik pada berbagai peralatan elektronik yang memiliki daya rendah.

2. Stop Kontak Besar

Stop kontak besar adalah jenis colokan listrik yang dirancang untuk peralatan listrik dengan daya besar. Colokan ini memiliki 2 lubang atau kanal AC di dalamnya. Selain itu, terdapat juga lempengan logam pada bagian atas dan bawah kanal AC.

Berdasarkan posisi pemasangannya, terdapat 2 jenis stop kontak, diantaranya:

1. Stop Kontak In Bow

Stop kontak in bow adalah jenis colokan listrik yang dipasang di dalam tembok. Untuk memasangnya, perlu dilakukan lubang pada tembok terlebih dahulu. Kemudian, stop kontak ditanam di dalam tembok dengan cara tertentu. 

2. Stop Kontak Out Bow

Stop kontak in bow adalah jenis colokan listrik yang dipasang di dalam tembok. Untuk memasangnya, perlu dilakukan lubang pada tembok terlebih dahulu. Kemudian, stop kontak ditanam di dalam tembok dengan cara tertentu.

Cara Kerja Stop Kontak

Stop kontak memiliki kawat plus dan netral yang mengalirkan arus listrik dengan jumlah yang sama saat alat elektronik berfungsi normal. Hal ini membuat kawat plus dan netral tidak memiliki perbedaan arus sehingga stop kontak dapat berfungsi secara optimal. Jika terjadi insiden tersengat listrik, kawat plus akan mengalirkan arus tambahan yang bisa melewati tubuh dan menuju tanah. Penggunaan stop kontak harus hati-hati, terutama jika dalam keadaan tangan basah, karena saklar atau stop kontak sangat penting dalam menjaga stabilitas listrik dan keselamatan manusia.


Perbedaan Stop Kontak dengan Sakelar

Tidak jarang orang yang keliru saat membeli stop kontak dan menyamakannya dengan sakelar. Dua peralatan tersebut memang sama-sama berguna sebagai komponen kelistrikan, tetapi memiliki fungsi yang berbeda.

Dari tampilannya, stop kontak dan sakelar merupakan dua komponen yang berbeda. Stop kontak terdiri dari dua slot dan dua logam di masing-masing sisinya, sedangkan sakelar memiliki tombol ON dan OFF.

Sesuai pengertian di atas, stop kontak merupakan terminal untuk menghubungkan arus listrik utama ke perangkat elektronik agar bisa menyala dan berfungsi. Intinya, stop kontak merupakan sumber listrik di rumah atau gedung. Peralatan elektronik apa pun malah tidak akan bisa menyala apabila tidak ada stop kontak untuk memasok aliran listriknya.

Sementara itu, sakelar berfungsi untuk menyambungkan dengan arus listrik. Anda dapat melihat contoh sederhananya pada sakelar lampu yang terdiri dari dua posisi: ON dan OFF. Apabila berada di posisi ON, jalur listrik akan tersambung hingga memunculkan rangkaian yang tertutup. Komponen listrik pada rangkaian tersebut akan menerima arus listrik sehingga rangkaiannya bisa menyala.

Sementara itu, sakelar yang berada di posisi OFF akan memutuskan jalur listrik hingga memunculkan rangkaian yang terbuka. Akibatnya, komponen listrik di jalur tersebut tidak bisa menerima arus listrik sehingga rangkaiannya tidak akan berfungsi.

Walaupun fungsinya berbeda, stop kontak dan sakelar membutuhkan tiga terminal yang sama agar bisa berfungsi, yaitu fasa, netral, dan arde (ground). Proses pemasangannya pun harus dilakukan secara tepat agar tidak terjadi short-circuit dan korsleting listrik.

Baca juga: Penyebab Korsleting Listrik dan Cara Penangannya

Sekarang Anda sudah mengenal stop kontak dan perbedaannya dengan sakelar. Oleh karena itu, jangan keliru lagi ketika hendak membeli stop kontak beserta aksesoris di dalamnya. Harga yang stop kontak tidak sedikit tentu akan membuat Anda perlu berpikir secara matang dalam membeli printilan rumah yang satu ini.

Apabila tidak punya waktu untuk berkunjung ke toko bangunan, Anda bisa mendapatkan produk stop kontak dan aksesorisnya secara online hanya di Klopmart. Kami menyediakan stop kontak merek Schneider yang pasti telah diakui oleh kelas dunia. Anda pun dapat berkomunikasi dengan tim Klopmart jika membutuhkan bantuan untuk memilih produk yang tepat. 

Hubungi kami sekarang juga atau kunjungi galeri stop kontak dan aksesoris untuk mendapatkan produknya. Jangan khawatir mengenai ongkirnya karena Klopmart menyediakan sarana belanja bahan bangunan gratis ongkir. Kiranya informasi mengenai apa itu stop kontak dan anatominya membantu Anda dalam memahami komponen kelistrikan ini.

Inspirasi Lainnya

Contoh RAB Tandon Air dari Beton dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Saniter

Contoh RAB Tandon Air dari Beton dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Selengkapnya
Cara Membuat Menara Tandon Air dari Baja Ringan

Saniter

Cara Membuat Menara Tandon Air dari Baja Ringan

Selengkapnya
Konstruksi Menara Tandon Air: Cara Membuatnya dari Besi Siku dan Beton

Konstruksi

Konstruksi Menara Tandon Air: Cara Membuatnya dari Besi Siku dan Beton

Selengkapnya