Curing Beton: Pengertian, Tujuan, Metodenya serta Waktu Melakukannya!
Table Of Contents
Curing beton adalah proses perawatan beton yang harus dilakukan secara berkala. Ya, material bangunan sekeras beton pun memerlukan perawatan berkala agar kualitasnya tetap seperti sediakala. Fungsi curing beton sangat krusial demi mempertahankan kualitas beton meski telah dimakan usia.
Pasti banyak pertanyaan yang terlintas di benak Anda, seperti mengapa material bangunan sekeras beton juga memerlukan perawatan? Apa sebenarnya tujuan curing beton? Bagaimana proses dan metode curing beton dilakukan? Wajar saja karena tidak semua orang belum memahami pentingnya curing beton, khususnya pada rumah atau gedung sendiri.
Klopmart akan membahas tentang pentingnya curing beton pada bangunan sehingga harus dilakukan secara rutin. Simak pembahasan lengkapnya supaya Anda makin memahami seluk-beluk curing beton.
Apa Itu Curing Beton?
Mari kita pahami dahulu tentang pentingnya penggunaan beton dalam dunia konstruksi. Beton paling lazim digunakan dalam pembangunan konstruksi dan infrastruktur, mulai dari rumah, gedung, jembatan, hingga jalan. Alasannya, beton memiliki keunggulan karena sifatnya tahan lama.
Walaupun dianggap sebagai material yang awet, usia beton bisa berkurang. Struktur beton mudah mengeras dan mengering sehingga kadar airnya berkurang. Itulah pentingnya melakukan curing beton secara berkala.
Pada dasarnya, curing beton merupakan metode perawatan atau pemeliharaan kualitas beton yang dipasang pada suatu bangunan. Metode ini bertujuan untuk menjaga kadar air pada bagian dalam atau permukaan beton supaya tidak berkurang. Selain kelembapan, curing beton berguna pula untuk menjaga mutu beton supaya tetap sesuai dengan keinginan.
Baca juga: Ketahui Cara Menghitung Cor Beton Per M3
Tujuan dan Fungsi Curing Beton
Curing beton memiliki tujuan dan fungsinya tersendiri sehingga perlu dilakukan secara rutin. Fungsi utama curing beton adalah menjaga reaksi kimia pada campuran beton dengan menjaga kadar airnya. Ada pula beberapa tujuan penting dalam curing beton, yaitu:
- Menjaga beton supaya tidak kehilangan kadar air ketika mengalami proses pengerasan awal (setting time concrete).
- Menjaga suhu beton agar tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca.
- Memelihara stabilitas dan dimensi struktur beton.
- Menghasilkan beton dengan kekuatan dan mutu yang tinggi.
- Menjaga bagian dalam dan permukaan luar beton supaya kadar airnya tidak menguap pada awal proses pengerasan.
- Khusus untuk metode penguapan, curing beton bertujuan untuk membantu proses pengembangan kuat tekan.
Baca juga: Hitung Takaran Cor Beton Manual Dengan Rumus
Kapan Curing Beton Sebaiknya Dilakukan?
Curing beton dilakukan setelah material ini memasuki tahap final setting alias pengerasan (hardening). Pada saat itu, kadar air berkurang lebih cepat karena mengalami proses penguapan. Curing beton berguna supaya proses hidrasi dalam campuran beton tidak mengalami masalah sehingga mengakibatkan keretakan pada permukaannya.
Berapa durasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan curing beton? Perawatan beton dilakukan paling sedikit 1 minggu. Selama tiga hari pertama, beton harus berada dalam kondisi lembap supaya proses hidrasinya tetap terjaga. Namun, durasi perawatan beton bisa berbeda tergantung beberapa faktor ini:
- Mutu atau kekuatan beton
- Tingkat stabilitas dan keawetan struktur beton.
- Tingkat kedap air pada beton.
- Ketahanan permukaan beton dari keausan atau gesekan benda lain.
- Kestabilan volume beton supaya tidak mengalami penyusutan.
Metode Curing Beton yang Sering Digunakan
Terdapat empat metode curing beton yang sering digunakan. Semua metode tersebut harus dilakukan dengan tepat supaya beton memiliki mutu yang baik. Mutu beton yang baik ditandai dengan daya tekan beton yang tinggi, lebih kedap air, lebih stabil saat menyangga struktur, dan tidak mudah aus sehingga lebih tahan lama.
Apa saja metode curing beton dalam konstruksi? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Curing Beton dengan Pembasahan
Metode pembasahan menggunakan air sebagai media utamanya. Permukaan beton disiram dan diselimuti dengan air dengan tujuan menghambat penguapan air pada proses pengadukan beton cor. Namun, ada pula cara pembasahan lain yang bisa digunakan, yaitu:
- Menempatkan beton di dalam ruangan lembap.
- Menaruh beton di dalam genangan air.
- Menutup permukaan beton dengan karung basah.
- Menyiram permukaan beton secara terus-menerus.
2. Curing Beton dengan Penguapan
Metode perawatan beton dengan penguapan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu tekanan rendah atau tekanan tinggi. Sebelum melakukan perawatan, beton harus berada pada suhu 10-30 derajat Celcius selama beberapa jam terlebih dahulu. Curing beton bertekanan rendah membutuhkan waktu 10-12 jam dengan suhu 40-50 derajat Celcius, sedangkan perawatan bertekanan tinggi memiliki durasi selama 10-16 jam pada suhu 65-95 derajat Celcius.
Metode penguapan biasanya dilakukan di negara subtropis pada saat musim dingin. Itulah mengapa ada prosedur mendiamkan beton pada suhu 10-30 derajat Celcius terlebih dahulu. Tujuannya adalah mempertahankan kekuatan beton agar lebih awet pada musim dingin. Kekurangannya, metode ini membutuhkan biaya yang cukup besar selama prosesnya.
3. Curing Beton dengan Membran
Membran merupakan penghalang fisik yang berguna untuk menghambat proses penguapan air pada beton. Biasanya, membran yang digunakan berupa kain geotextile, plastik cor, atau terpal. Sebelum digunakan, membran harus berada dalam kondisi kering selama 4 jam. Ada pun membran yang digunakan harus melekat dengan baik, tidak menyatu dengan beton, tidak memiliki lubang halus, dan bebas racun sehingga tidak membahayakan beton.
Metode membran lebih ideal diterapkan pada lokasi pengecoran yang tidak memiliki cukup sumber air. Prosesnya juga lebih fleksibel karena bisa diterapkan sebelum atau sesudah proses pembasahan beton. Proses curing beton menggunakan membran harus dilakukan setelah waktu pengikatan beton.
4. Curing Beton dengan Metode Lainnya
Ada pula metode curing beton yang menggunakan teknologi tertentu. Pertama, perawatan beton dengan sinar inframerah. Caranya, sinar inframerah menyinari beton selama 2-4 jam pada suhu 90 derajat. Cara lainnya adalah curing hidrotermal. Pada proses ini, cetakan untuk membuat beton pracetak dipanaskan pada suhu 65 derajat Celcius.
Singkatnya, curing beton adalah proses perawatan beton yang tidak boleh diabaikan sehingga harus dilakukan setiap saat. Sama seperti material lainnya, ketahanan dan kualitas beton bisa berkurang seiring berjalannya waktu sehingga harus dijaga setiap saat. Curing beton harus dilakukan ketika beton sudah mengeras dan prosesnya bisa memakan waktu hampir seminggu.
Beton sangat berguna sebagai fondasi bangunan serta keperluan lainnya. Pembuatan beton juga memerlukan proses yang cukup panjang. Anda harus mencampurkan semen, pasir, kerikil, dan air, kemudian menunggu beberapa saat sampai beton siap digunakan. Pastinya hal tersebut membuat waktu pembangunan menjadi kurang efektif, bukan?
Kini, Anda tidak perlu lagi mengolah beton dari material tersebut karena sudah ada Decon Beton Instan. Prosesnya jadi lebih praktis karena Anda cukup menambahkan air sebanyak 4-5 liter ke dalam decon instan tersebut dan mengaduknya sampai siap digunakan. Decon Beton Instan tersedia dalam berbagai macam tipe sesuai kuat tekan yang Anda butuhkan.
Tidak sulit mencari Decon Beton Instan karena Anda bisa menemukannya dengan mudah di Klopmart. Anda pun akan mendapatkan harga grosir hanya dengan membeli di atas 50 karung serta gratis ongkir se-Jabodetabek. Hubungi kami segera dan rasakan keunggulan penggunaan Decon Beton Instan dalam proses pembangunan konstruksi. Jangan lupa untuk terus melakukan curing beton setelah betonnya sudah mengeras, ya.