Konstruksi

JENIS-JENIS KAYU INDONESIA (Bagian 4)

Media
00 0000

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Table Of Contents

    Setelah kayu bangkirai, kayu kamper, kayu sonokeling, dan kayu sungkai, mari kita meneruskan pembahasan terakhir dari serial Jenis-Jenis Kayu Indonesia.

    Sekali lagi, kita hanya membahas jenis-jenis kayu yang umum sehari-hari ditemui dan digunakan di Indonesia. Seperti yang kita bahas di artikel pertama dari serial ini, ada 131 nama kayu yang masuk ke dalam nama-nama kayu atau kelompok kayu menurut nama perdagangannya, sesuai dengan Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 163/Kpts-II/2003 tanggal 26 Mei 2003 tentang Pengelompokan Jenis Kayu Sebagai Dasar Pengenaan Iuran Kehutanan; dengan beberapa penyesuaian.

     

    Kayu Aren

    Kayu yang memiliki urat kayu berwarna hitam ini adalah kayu yang sangat keras. Alat pengerjaan kayu seperti ketam dan gergaji akan cepat menjadi tumpul jika digunakan untuk kayu aren. Pohon aren yang juga dikenal sebagai pohon enau termasuk ke dalam keluarga palma, sehingga tampilan kayunya mirip kayu kelapa. Seperti pohon kelapa, pohon aren juga dapat dimanfaatkan mulai dari daun, buah dan batangnya. Gula aren dan kolang kaling adalah salah satu produk pohon aren yang kita konsumsi sehari-hari. Air pohon aren yang terfermentasi dijadikan minuman tradisional, tuak.

    Pohon aren dapat tumbuh hingga ketinggian 25 meter dengan diameter hingga sekitar 65 centimeter.

    Kayu aren digunakan sebagai papan untuk bangunan, parket (parquet), bahan baku kerajinan, gagang pisau, gagang cangkul dan sebagainya.

     

    Kayu Pinus & Kayu Cemara

    Walaupun ciri fisik dan nama latinnya berbeda, kayu dari kedua pohon ini memiliki motif kayu yang mirip. Secara umum, kayu cemara terlihat lebih merah dibandingkan kayu pinus yang terlihat lebih berwarna kuning terang. Kayu cemara memiliki banyak ‘mata’ karena pohonnya memiliki dahan lebih banyak dibandingkan pohon pinus. Kedua pohon ini dikenal miliki pertumbuhan yang cepat sehingga dibudidayakan dalam hutan lindung.

    Kedua kayu ini dikenal empuk dan mudah rusak sehingga dimanfatkan untuk produk kayu dengan pengolahan ringan seperti palet kayu untuk pengiriman barang, korek api, indoor furniture, dan bahan bangunan interior. Getah pinus digunakan sebagai bahan baku untuk membuat terpentin. Pulp dari kedua kayu ini juga digunakan sebagai bahan baku kertas. Buahnya yang berbentuk unik digunakan sebagai hiasan dekorasi.

    Kayu pinus dan kayu cemara memiliki tingkat densitas sekitar 480 – 520 kg/m3 dan termasuk kategori Kelas Kuat III dan Kelas Awet III.

     

    Kayu Mahoni

    Kayu ini berwarna kemerahan pada bagian dalamnya dan bercorak halus. Kayu mahoni cukup mudah pengerjaannya. Mudah digergaji, dapat dibengkokan tanpa retak dengan steam (uap panas), mudah diampelas, dipotong, dipaku, dan diukir karena tidak sekeras kayu jati. Kayu ini banyak digunakan dalam bidang konstruksi dan furniture karena ketersediaannya yang tinggi.

    Pohon mahoni dapat tumbuh hingga ketinggian sekitar 35 – 45 meter dengan diameter sekitar 125 centimeter dan dapat dipanen setelah berumur 7 hingga 15 tahun.

    Pohon ini berdaun rindang sehingga banyak ditanam di tepi jalan sebagai peneduh dan juga  sebagai penangkap air. Pohon ini juga dapat mengurangi tingkat polusi udara hingga 69%.

     

    (Dirangkum dari Wikipedia dan KlikTeknik)

    Inspirasi Lainnya

    8 Rekomendasi Merk Sepatu Safety Terbaik Penunjang Keselamatan Kerja

    Alat Safety

    8 Rekomendasi Merk Sepatu Safety Terbaik Penunjang Keselamatan Kerja

    Selengkapnya
    8 Jenis Sepatu Safety dan Fungsinya untuk K3

    Alat Safety

    8 Jenis Sepatu Safety dan Fungsinya untuk K3

    Selengkapnya
    7 Inspirasi Desain Mural Dinding Kamar, Makin Betah Rebahan!

    Cat dan Kimia

    7 Inspirasi Desain Mural Dinding Kamar, Makin Betah Rebahan!

    Selengkapnya