DUCT TAPE: DARI PERANG DUNIA HINGGA KE BULAN

Table Of Contents

    Kita semua kenal dengan perangkat perlengkapan yang kita sebut dengan lakban. Lakban adalah sebutan untuk semua lembaran pita perekat yang lebar. Pita perekat yang lebih kecil kita sebut dengan selotip atau isolasi. Sebenarnya ini agak salah kaprah dalam hal penamaan… Mungkin karena kosa kata Bahasa Indonesia, khususnya dalam hal ilmu teknik masih kurang banyak, sehingga pemberian nama untuk perangkat ini jadi menggunakan penulisan dari bunyi penyebutannya..

    Lakban sendiri adalah penulisan dari bunyi saat orang Indonesia djaman doeloe membaca kata plakband yang berasal dari Bahasa Belanda, yang memang artinya pita perekat. Pita perekat yang kita akan bahas dalam artikel ini adalah duct tape.

    Duct Tape sendiri berasal dari perangkat bernama duck tape. Duck tape adalah kain kanvas linen (duck cotton) yang dipotong panjang yang digunakan untuk melindungi atau memperkuat suatu barang. Duck cotton sendiri berasal dari kata Bahasa Belanda, yaitu doek, yang memang berarti ‘kanvas linen’. Kain kanvas linen ini digunakan untuk memperkuat sepatu sneaker, kanvas lukis hingga tenda dan karung pasir pada masa itu. Tahun 1920-an duck tape yang sudah direndam dalam minyak tanaman linseed (biji rami) digunakan untuk melindungi kabel listrik sehingga tahan terhadap pengaruh cuaca. Pada masa itu duck tape belum diberi lapisan perekat.

    Gagasan pertama yang membuat perangkat yang disebut dengan duct tape ini berasal dari Vesta Stoudt yang hidup dari 13 April 1891 hingga 9 Mei 1966. Vesta Stoudt bekerja sebagai pengepak kotak amunisi untuk Pasukan Sekutu saat Perang Dunia Kedua berkecamuk. Dia memperhatikan bahwa kotak amunisi ini disegel tahan air sedemikian rupa sehingga sulit dibuka dengan cepat dalam kondisi terburu-buru saat pertempuran. Vesta Stoudt sendiri juga adalah seorang ibu yang dua anak laki-lakinya bertugas sebagai pelaut di Angkatan Laut Amerika Serikat. Selain semangat patriotisme, sang ibu yang mungkin juga memikirkan keselamatan putra-putranya saat bertugas ini, mengusulkan sebuah gagasan sebagai solusi dari masalah tadi. Solusinya adalah menyegel kotak amunisi dengan pita perekat tahan air yang dapat disobek secara cepat hanya dengan menggunakan tangan.

    Gagasan ini tidak mendapat tanggapan dari sang Boss pabrik tempatnya bekerja, sehingga Vesta Stoudt mengirimkan gagasannya melalui sebuah surat langsung kepada Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin D. Roosevelt. Sang Presiden pun terkesan dengan gagasannya dan membalas suratnya mengabarkan bahwa gagasan tersebut diterimanya dan akan segera ditindaklanjuti. Luar biasa, bukan!

    Perusahaan Johnson & Johnson yang saat itu memproduksi pita perekat medis yang terbuat dari kanvas linen mendapat tugas untuk menciptakan pita perekat sesuai gagasan Ibu Vesta tersebut. Kemudian mereka memproduksi sebuah pita perekat yang terbuat dari kain kanvas linen yang bagian atasnya diberi lapisan polyethylene sehingga tahan dan diberi lapisan perekat berbasis karet berwarna abu-abu pada sisi lainnya. Pita perekat yang mudah dipasang dan juga mudah dilepas ini kemudian segera diaplikasikan untuk perbaikan cepat atas peralatan militer yang ada. Mulai dari senjata hingga kendaraan militer dapat diperbaiki dengan pita perekat ini. Sesuai warna seragam dan kendaraan militer, pita perekat ini juga diberi warna olive drab sehingga kendaraan dan peralatan yang diperbaiki tetap tersamar warnanya.

    Setelah Perang Dunia Kedua usai, duck tape pun tetap digunakan secara umum dan dijual di berbagai toko perangkat keras dan bahan bangunan untuk perbaikan dalam skala rumah tangga. Duck tape kemudian biasa digunakan untuk membungkus sistem saluran udara sehingga munculah nama baru dan warna baru baginya, yakni duct tape yang berwarna abu-abu keperakan sesuai dengan warna lembaran seng yang digunakan dalam sistem jaringan saluran udara. Nama ini melekat hingga kini.

     

    Duct Tape pun menjadi perlengkapan standar perjalanan luar angkasa dijalankan. Menurut insinyur Sistem Peringatan NASA Jerry Woodfill, veteran NASA selama 52 tahun, lakban selalu dibawa serta sebagai perlengkapan standar di setiap misi sejak awal di masa proyek Gemini. Para insinyur dan astronot NASA menggunakan lakban sebagai alat perbaikan dalam pekerjaan mereka, termasuk dalam beberapa situasi darurat. Salah satu catatan penggunaan duct tape tersebut adalah pada tahun 1970 ketika Woodfill bekerja di bagian Kontrol Misi Apollo 13 dan terjadi masalah serius pada saat roket meluncur menuju bulan. Modul komando Apollo 13 mengalami kegagalan fungsi setelah terjadi sebuah ledakan pada tangki oksigen cryogenic. Para astronot harus mengungsi sementara ke modul bulan selama perjalanan kembali ke bumi. Saat itu mereka harus memodifikasi filter karbon dioksida berbentuk kotak dari modul komando untuk digunakan dalam wadah persegi dari peralatan sejenis di modul bulan. Modifikasi itu diinstruksikan dari darat oleh Kontrol Misi. Hal ini menyelamatkan nyawa ketiga astronot hingga tiba kembali ke bumi.

     

    Duct tape kembali dipergunakan untuk membantu astronot memperbaiki peralatannya saat Apollo 17 dilaksanakan. Lakban ini digunakan oleh para astronot Apollo 17 saat menjalankan misi mereka di bulan. Mereka berimprovisasi dengan peralataln yang ada plus duct tape untuk memperbaiki spatbor mobil bulan mereka yang rusak. Spatbor ini diperlukan untuk mencegah peralatan, perlengkapan dan pakaian antariksa dari kerusakan akibat terkena hempasan debu bulan dari roda mobil bulan saat berjalan. Perlu diingat, karena gravitasi di bulan lebih lemah dibandingkan di bumi dan juga karena tidak adanya udara, membuat hempasan debu yang terjadi dapat memiliki kecepatan yang tinggi dan mampu merusak peralatan.

     

    Begitu terkenalnya duct tape ini hingga Mythbusters, sebuah acara televisi populer melakukan uji coba dengan membuat berbagai macam barang darurat untuk mempertahankan hidup dengan bantuan duct tape.

    Begitu panjangnya sejarah duct tape alias lakban ini atas kehidupan manusia. Mungkin sudah saatnya kita pun perlu mempertimbangkan untuk menyiapkan minimal segulung sebagai perlengkapan standar rumah tangga kita, bukan?

    Klopmart Logo

    Klopmart

    KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

    Daftar Harga Jual Gypsum Jayaboard 9mm / Papan Gypsum Gipsum Jayaboard 9mm (1,2x2,4mtr) Per Daerah

    Nama Produk Jakarta Timur
    (Jatinegara, Matraman, Pulo Gadung, Duren Sawit, Kramat Jati, Makasar, Cipayung, Cakung, Ciracas, Cibubur)
    Jakarta Pusat
    (Menteng, Tanah Abang, Kemayoran, Senen, Cempaka Putih, Johar Baru, Sawah Besar, Gambir)
    Jakarta Utara
    (Penjaringan, Pademangan, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, Cilincing)
    Jakarta Barat
    (Cengkareng, Grogol Petamburan, Taman Sari, Tambora, Kebon Jeruk, Kalideres, Palmerah, Kembangan)
    Jakarta Selatan
    (Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pondok Indah, Cilandak, Pasar Minggu, Jagakarsa, Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet, Setiabudi)
    Tangerang
    (Tangerang Kota, Tangerang Selatan, Serpong, BSD, Ciledug, Karawaci, Cipondoh)
    Bekasi
    (Bekasi Kota, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Cikarang, Karawang)
    Depok
    (Depok Kota, Cimanggis, Sawangan, Bojongsari, Pancoran Mas, Sukmajaya, Limo)
    Gypsum Jayaboard 9mm / Papan Gypsum Gipsum Jayaboard 9mm (1,2x2,4mtr) Rp 75.660 Rp 79.560 Rp 79.560 Rp 78.000 Rp 77.220 Rp 75.660 Rp 76.440 Rp 80.340
    Triplek Cor/Multiplek 9mm MC Ukuran 4x8F (toleransi 1-2mm) Rp 77.115 Rp 80.295 Rp 79.500 Rp 81.090 Rp 80.295 Rp 81.090 Rp 80.295 Rp 82.680
    Triplek Cor / Multiplek 12mm MC Ukuran 4x8F Rp 117.810 Rp 117.810 Rp 120.190 Rp 115.430 Rp 116.620 Rp 116.620 Rp 119.000 Rp 123.760
    Mortar Utama MU-200 SkimWall Acian Plaster & Beton 40kg Rp 90.210 Rp 95.790 Rp 93.930 Rp 91.140 Rp 93.000 Rp 94.860 Rp 93.930 Rp 91.140
    Semen Merah Putih 40Kg Rp 49.500 Rp 49.500 Rp 51.000 Rp 50.000 Rp 49.000 Rp 50.000 Rp 50.500 Rp 50.500
    Triplek Cor/Multiplek 9mm MC Ukuran 4x8F (toleransi 0-1mm) Rp 98.880 Rp 96.000 Rp 97.920 Rp 94.080 Rp 97.920 Rp 94.080 Rp 99.840 Rp 99.840
    Informasi Pengiriman:
    • Gratis ongkir untuk pembelian minimal Rp 500.000
    • Pengiriman 1-3 hari kerja untuk area Jabodetabek
    • Harga sudah termasuk PPN
    • Harga dapat berubah sewaktu-waktu

    Inspirasi Lainnya

    6 Fungsi Paku Beton untuk Memudahkan Konstruksi And

    Konstruksi

    6 Fungsi Paku Beton untuk Memudahkan Konstruksi And

    Selengkapnya
    Apakah Bata Ringan Bisa Dipaku? Simak Penjelasannya

    Konstruksi

    Apakah Bata Ringan Bisa Dipaku? Simak Penjelasannya

    Selengkapnya
    Apakah Bata Ringan Bisa Langsung di Aci? Ini Penjelasannya

    Konstruksi

    Apakah Bata Ringan Bisa Langsung di Aci? Ini Penjelasannya

    Selengkapnya
    Silahkan hubungi kami
    Hi saya ingin bertanya
    whatsappweb