Ketahui Fungsi Mortar yang Berguna Berikut Ini
Table Of Contents
Fungsi mortar sangatlah penting dalam sebuah kegiatan konstruksi. Campuran yang satu ini yang bisa membangun sebuah rumah atau bangunan. Mungkin bagi para pekerja bangunan, hal yang satu ini sudah tidak asing lagi karena mereka sudah paham akan fungsinya. Nah, bagi Anda yang merupakan orang awam, kali ini kita akan mencari tahu fungsi dari mortar. Menambah wawasan sehingga Anda akan paham mengenai proses pembangunan sebuah bangunan.
Fungsi Mortar
Mortar, yang merupakan bahan pengikat antar bahan bangunan biasanya terdiri dari campuran air, agregat halus (pasir, surki, dll) dan bahan pengikat seperti semen, kapur dll. Mortar akan diaplikasikan dalam berbagai tahap konstruksi menjadikannya sebagai hal yang sangatlah penting. Mortar biasanya digunakan untuk mengikat blok bangunan dan untuk memplester permukaan pasangan bata. Secara lebih lengkap, berikut ini adalah fungsi atau kegunaan mortar:
- Mortar bertindak sebagai perekat, mengikat bata atau batu menjadi satu.
- Untuk melindungi sambungan struktur.
- Untuk melindungi permukaan bata.
- Untuk membuat lapisan alas yang rata di antara rangkaian bata yang berbeda dan mendistribusikan beban secara merata pada lapisan bawah.
- Untuk membentuk matriks untuk menahan potongan-potongan batu dan membentuk massa beton.
- Untuk mengisi sambungan antara batu bata atau batu untuk pembuatan lapisan kedap air.
- Untuk meningkatkan tampilan struktur.
Baca juga: Semen Instant dan 7 Kegunaannya dalam Struktur Bangunan
Jenis Mortar
Mortar ini sudah digunakan sejak zaman dahulu, mulai dari peradaban mesir kuno. Seiring berjalannya waktu, muncul berbagai jenis mortar yang digunakan dalam berbagai kegiatan konstruksi. Berikut ini adalah berbagai jenis mortar yang digunakan sejak zaman dahulu hingga sekarang.
1. Mortar Gypsum
Mortar paling awal yang digunakan oleh orang Mesir kuno. Terbuat dari gypsum yang pada dasarnya adalah campuran plester dan pasir yang cukup lunak.
Mortar Kapur
Mortar kapur dibuat dengan mencampurkan pasir, kapur, dan air. Penggunaan mortar kapur paling awal diketahui berasal sekitar 4000 SM di Mesir Kuno. Proses pembuatan mortar kapur sangatlah sederhana. Batu kapur dibakar di tempat pembakaran untuk membentuk kapur, kemudian dibasahi (dicampur dengan air) untuk membentuk kapur mati, baik dalam bentuk dempul kapur atau bubuk kapur terhidrasi. Ini kemudian dicampur dengan pasir dan air untuk membentuk mortar.
Jenis mortar kapur ini, yang dikenal sebagai non-hidrolik, bergerak sangat lambat melalui reaksi dengan karbon dioksida di udara. Dinding yang sangat tebal terbuat dari mortar kapur mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama mengeras seluruhnya. Sebagai alternatif, bahan seperti tanah liat yang dikalsinasi atau debu bata dapat ditambahkan ke dalam campuran mortar. Ini akan memiliki efek yang membuat mortar mengeras dengan cepat melalui reaksi dengan air di dalam mortar.
Baca juga: 5 Jenis Mortar Utama serta Spesifikasi Kegunaannya
2. Mortar Semen
Mortar semen dibuat dengan mencampurkan semen dengan pasir dan air. Hal ini ditemukan pada pertengahan abad ke-19. Sebagai bagian dari upaya ilmiah untuk mengembangkan mortar yang lebih kuat daripada yang ada pada saat itu. Kemudian dipopulerkan pada akhir abad ke-19, dan pada tahun 1930 telah menggantikan mortar kapur untuk konstruksi. Keunggulan utama dari campuran ini untuk ini adalah karena dapat mengeras dengan cepat, memungkinkan konstruksi yang lebih cepat.
3. Mortar Modern
Saat ini banyak mortar yang diproduksi di pabrik dan bukan dicampur di lokasi. Penggunaannya mencerminkan permintaan yang terus meningkat akan produk bangunan berkualitas. Keunggulan dari mortar ini adalah:
- Kandungan semen yang akurat.
- Kualitas, kekuatan dan warna yang konsisten.
- Mengurangi biaya pencampuran dan tenaga kerja.
- Mengurangi pemborosan.
Nah itulah dia fungsi dari mortar dan juga informasi mengenai jenis-jenisnya. Semoga informasi mengenai fungsi mortar ini bisa berguna, cek juga harga mortar mu 200 di Klopmart sekarang juga untuk proses konstruksi Anda.
Baca juga: 6 Cara Plester Tembok yang Baik dan Benar